Tanzania Kerahkan Polisi dan Tentara untuk Mencegah Protes Hari Kemerdekaan
ORBITINDONESIA..COM — Polisi dan tentara dikerahkan secara bergilir di ibu kota komersial Tanzania, Dar es Salaam, pada hari Selasa, 9 Desember 2025 untuk mencegah protes yang diserukan oleh para aktivis guna mengecam penindasan kekerasan terhadap demonstrasi menjelang pemilu pada bulan Oktober.
Pemerintah mengatakan bahwa protes apa pun pada hari Selasa, peringatan kemerdekaan Tanzania daratan dari Inggris pada tahun 1961, akan dianggap sebagai upaya kudeta dan mendesak masyarakat untuk tetap di rumah.
Pemilihan presiden dan parlemen pada 29 Oktober memicu kekerasan politik terburuk dalam sejarah pasca-kemerdekaan Tanzania. PBB memperkirakan ratusan orang tewas.
Polisi dan tentara berpatroli di jalan-jalan utama di Dar es Salaam dan memeriksa identitas siapa pun yang ingin bergerak, kata warga kepada Reuters.
Mereka mengatakan situasi tampak tenang hingga larut pagi, meskipun seorang warga dan beberapa aktivis di media sosial mengatakan protes kecil telah dimulai di beberapa bagian kota. Hal ini belum dapat dikonfirmasi.
Seorang juru bicara kepolisian tidak menanggapi permintaan komentar.
Hassan memenangkan masa jabatan baru dalam pemilu dengan hampir 98% suara setelah kandidat oposisi terkemuka dilarang mencalonkan diri.
Bulan lalu, ia berjanji untuk menyelidiki kekerasan terkait pemilu, tetapi berulang kali membantah bahwa pasukan keamanan bertindak tidak semestinya.
Para pakar hak asasi manusia PBB mengatakan pekan lalu setidaknya 700 orang diperkirakan tewas di luar hukum dalam kekerasan tersebut.
Pemerintah telah mengakui adanya korban jiwa, tetapi belum merilis angka kematiannya sendiri.
Amerika Serikat mengatakan pekan lalu sedang meninjau hubungannya dengan Tanzania terkait kekhawatiran tentang kekerasan terhadap warga sipil serta kebebasan beragama, kebebasan berbicara, dan hambatan investasi.
Dalam beberapa bulan menjelang pemilu, para pemimpin oposisi dan aktivis hak asasi manusia menuduh pemerintah berada di balik hilangnya puluhan pengkritiknya.
Hassan mengatakan tahun lalu bahwa ia telah memerintahkan penyelidikan atas laporan penculikan, tetapi belum ada hasil yang diumumkan.***