DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

TNI AU Sudah Gunakan Pesawat T-50 Golden Eagle Sejak 2013

image
Berbagai tipe peswat latih tempur T-50 Korea

ORBITINDONESIA - TNI Angkatan Udara sudah menggunakan pesawat latih tempur T-50 Golden Eagle sejak 2013. Sebuah pesawat T-50 jatuh di kawasan Blora, Jawa Tengah, Senin, 18 Juli 2022. Pesawat T-50i menggantikan pesawat latih Hawk buatan Inggris, yang dulu digunakan TNI AU.

KAI T-50 Golden Eagle adalah keluarga jet latih supersonik canggih dan pesawat tempur ringan Korea Selatan, yang dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI) dengan Lockheed Martin.

T-50 Golden Eagle adalah pesawat supersonik asli pertama Korea Selatan dan salah satu dari sedikit pesawat latih supersonik di dunia.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

 Baca Juga: Kasus Polisi Tembak Polisi, Dewan Pers dan PWI Dorong Wartawan Lakukan Liputan Investigatif

Pengembangan dimulai pada akhir 1990-an, dan penerbangan perdananya terjadi pada 2002. Pesawat memasuki layanan aktif dengan Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) pada 2005.

T-50 telah dikembangkan lebih lanjut menjadi varian aerobatik dan tempur, yaitu T-50B, TA-50, dan FA-50. Varian pesawat tempur multiperan kursi tunggal F-50 dipertimbangkan sebelum dibatalkan.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

T-50B melayani dengan tim aerobatik angkatan udara Korea Selatan. Varian serang ringan TA-50 sudah dipesan oleh Indonesia. Filipina memesan 12 unit varian pesawat tempur ringan FA-50.

T-50A dipasarkan sebagai kandidat untuk program pelatih TX generasi berikutnya Angkatan Udara Amerika Serikat, tetapi gagal untuk menang. Thailand memesan 12 unit varian latih lanjutan T-50.

 Baca Juga: Begini Kronologi Jatuhnya Pesawat Tempur T50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Pada Mei 2011, Indonesia menandatangani kontrak untuk memesan 16 pesawat latih T-50 seharga 400 juta dollar AS. Pesawat ini memiliki fitur pylons senjata dan modul senjata, memungkinkan kemampuan serangan ringan.

T-50 menggantikan Hawk Mk 53 dalam layanan TNI Angkatan Udara. Versi Indonesia telah ditunjuk T-50i. Pengiriman dimulai pada September 2013. Sepasang terakhir pesawat T-50i dikirim pada Januari 2014.

Pada Juli 2021, KAI telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah mendapatkan kontrak untuk memasok batch lain T-50 ke Indonesia. Kontrak tersebut dikatakan bernilai 240 juta dollar AS dan mencakup 6 T-50, bersama dengan dukungan dan paket logistik untuk operasi pesawat. ***

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

 

Berita Terkait