Korea Utara Pamerkan Kemajuan Kapal Selam Bertenaga Nuklir
ORBITINDONESIA.COM - Korea Utara telah mengisyaratkan kemajuan nyata dalam pembangunan kapal selam bertenaga nuklir, dengan gambar media pemerintah menunjukkan apa yang tampaknya merupakan lambung kapal yang sebagian besar telah selesai, sementara pemimpin Kim Jong-un mengkritik upaya Korea Selatan untuk mengejar teknologi serupa.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengatakan Kim mengunjungi galangan kapal untuk memeriksa pekerjaan pada apa yang digambarkan Pyongyang sebagai kapal selam bertenaga nuklir kelas 8.700 ton, sebuah proyek yang sebelumnya digambarkan pemimpin tersebut sebagai inti dari modernisasi dan persenjataan nuklir angkatan laut negara itu.
Korea Utara mengatakan bermaksud mempersenjatai kapal tersebut dengan senjata nuklir, menyebutnya sebagai "kapal selam rudal berpemandu strategis" atau "kapal selam serang nuklir strategis."
Selama kunjungan tersebut, Kim menggambarkan upaya Korea Selatan untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir, yang didukung oleh Presiden AS Donald Trump, sebagai "tindakan ofensif" yang secara serius melanggar keamanan dan kedaulatan maritim Korea Utara.
Ia mengatakan rencana Korea Selatan semakin membenarkan perlunya memperkuat dan mempersenjatai angkatan laut Korea Utara dengan senjata nuklir, menambahkan bahwa penyelesaian kapal selam tersebut akan menandai langkah "bersejarah" dalam memperkuat pencegahan nuklir negara itu terhadap apa yang ia gambarkan sebagai ancaman musuh.
Ini adalah pertama kalinya media pemerintah merilis gambar kapal selam tersebut sejak Maret, ketika liputan hanya menunjukkan bagian bawah lambung kapal.
Belum jelas seberapa dekat kapal tersebut dengan penyelesaiannya.
Kapal selam bertenaga nuklir termasuk dalam daftar senjata canggih yang diuraikan Kim pada pertemuan politik besar tahun 2021, bersama dengan rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat, senjata hipersonik, satelit pengintai, dan rudal multi-hulu ledak.
Dalam laporan terpisah, KCNA mengatakan Kim pada hari Rabu, 24 Desember 2025 mengawasi uji coba rudal anti-pesawat jarak jauh baru yang ditembakkan ke arah laut timur negara itu.***