DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ketua Panitia Penyelenggara Arema FC Abdul Haris Ditahan oleh Kepolisian

image
Ketua Panitia Pelaksana Arema FC Abdul Haris (kiri) Didampingi Kuasa Hukumnya Usai Diperiksa di Polda Jawa Timur, Surabaya, Senin 24 Oktober 2022.

ORBITINDONESIA - Ketua Panitia Penyelenggara Arema FC Abdul Haris ditahan oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur berkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang.

"Pak Haris sudah terima dengan segala risiko dijadikan tersangka dan mungkin ditahan," kata kuasa hukum Abdul Haris, Taufik Hidayat, di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Senin 24 Oktober 2022.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Taufik tidak terima jika perkara tersebut hanya dibebankan kepada satu pihak.

Baca Juga: Waduh, Penyidik Kejaksaann Tinggi Geledah Rektorat Universitas Udayana Bali

"Hari ini korban meninggal bertambah satu orang. Seharusnya meninggalnya korban itu menjadi spirit untuk menindaklanjuti proses hukum. Saya tidak tega dengan posisi Pak Haris seperti ini," ujar dia seperti dikutip OrbitIndonesia dari Antara.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Taufik menuntut Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule ikut bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

"Seperti yang saya sampaikan dari awal, seharusnya Ketua PSSI itu bertanggung jawab secara moral dan secara hukum karena bola ini tidak bisa terlaksana tanpa stakeholder," katanya.

Taufik mengaku bingung harus berbicara kepada keluarga berkait penahanan Abdul Haris.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Baca Juga: BMKG Balikpapan Deteksi 10 Titik Panas di Kalimantan Timur

"Saya ini, tahu Pak Haris mau ditahan, jadi saya agak bingung untuk menyampaikan kepada keluarga, anak-anaknya. Selama ini dipercayakan kepada kami walaupun beliau sudah siap dengan segala risiko. Saya kira tetap ada beban mental yang harus ditanggung oleh keluarganya," ujar Taufik.

Pada hari Sabtu 1 Oktober 2022, terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan Arema FC itu menyebabkan suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher, serta asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang.

Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan, termasuk luka berat. ***

Berita Terkait