DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Subhanallah, Shalawat Badar Jadi Warisan Budaya Indonesia

image
Shalawat Badar jadi warisan budaya Indonesia

ORBITINDONESIA - Mungkin Anda tak tahu apa itu Shalawat Badar. Tapi, ada berita menggembirakan soal Shalawat Badar yang mungkin perlu Anda tahu.

Jadi, Shalawat Badar resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia asal Jawa Timur oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Ketetapan ini disahkan Mendikbudristek, Nadiem Makarim, pada 21 Oktober.

Mungkin perlu dijelaskan dulu apa itu Shalawat Badar. Shalawat Badar itu syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW yang diciptakan KH Ali Manshur Shiddiq pada 1962 di Banyuwangi, Jawa Timur. KH Ali adalah tokoh Nahdhlatul Ulama (NU).

Baca Juga: Analisis: Konsolidasi Buzzer Anies Baswedan yang Tak Mau Disebut Buzzer

Shalawat Badar merujuk ke peristiwa Perang Badar yang melibatkan Nabi Muhammad dan para sahabatnya melawan para petinggi Quraisy Mekkah yang zalim bersama pasukannya.

Nabi Muhammad SAW dan para sahabat berhasil menang, walaupun secara jumlah jauh lebih kecil.

Shalawat Badar diciptakan ketika Indonesia sedang menghadapi kondisi genting. Di satu sisi, Dewan Konstituante dibubarkan Presiden Soekarno karena dianggap gagal bersepakat merumuskan konstitusi negara.

Di sisi lain, Partai Komunis Indonesia sedang kuat-kuatnya pada 1959-1965. KH Ali menciptakan Shalawat Badar untuk keselamatan Indonesia dari perpecahan.

Baca Juga: Simak Tema, Logo Hari Pahlawan 10 November 2022 Beserta Makna Filosofis serta Link Download untuk Dicetak

Seiring berjalannya waktu, Shalawat Badar terus dilantunkan di berbagai acara NU.

Bahkan Shalawat Badar dipercaya jika dilafalkan serta diamalkan akan membuat seorang muslim mendapat pahala.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerahkan langsung sertifikat dari Mendikbudristek kepada keluarga KH Ali yang diwakili putra bungsunya, Saiful Islam Ali.

Penyerahan ini berlangsung pada saat upacara peringatan Hari Santri 2022 di Surabaya. Rencananya, setelah ini Shalawat Badar juga akan diajukan ke UNESCO. ***

 

Berita Terkait