DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Daftar Penghargaan yang Diraih Yudo Margono, Kini Jadi Calon Tunggal Panglima TNI

image
Daftar Penghargaan yang Diraih Yudo Margono, Kini Jadi Calon Tunggal Panglima TNI

ORBITINDONESIA - Berikut daftar penghargaan yang pernah diraih Laksamana TNI Yudo Margono selama berkarir di TNI. Kini, Yudo Margono jadi calon tunggal Panglima TNI yang ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tidak hanya penghargaan, jenderal yang lahir dari keluarga petani ini juga punya karir yang melejit.

Berikut deretan penghargaan Yudo Margono, mulai tingkat nasional dan internasional.

Baca Juga: Profil Yudo Margono, Anak Petani Asal Madiun yang Kini Jadi Calon Panglima TNI

Atas prestasinya tersebut, tak sedikit penghargaan yang diraihnya, antara lain, Bintang Dharma, Bintang Jalasena Utama, Bintang Kartika Eka Paksi Utama, Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama, Bintang Bhayangkara Utama, dan Bintang Jalasena Naraya.

Yudo Margono pernah menyabet penghargaan Pingat Jasa Gemilang - Tentera (P.J.G.) - Singapura (2022) dan Honorary Member of the Order of Australia (Military Division) - Australia (2022).

Brevet yang pernah didapatnya, meliputi brevet atas air, brevet selam TNI AL, brevet kavaleri Marinir kelas I, brevet Hiu Kencana, brevet Kopaska, Wing Penerbang TNI AU, dan Wing Penerbal.

Baca Juga: Pita Suara Rusak, Judika Harus Vakum Bernyanyi

Yudo Margono lahir pada tahun 1965, anak seorang petani di Madiun.

Usai lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL) ke-33 pada 1988, karier militernya terus melejit.

Pada awal karier militernya, Yudo mengikuti sederet pendidikan militer sejak tahun 1900-an.

Seperti Kursus Koordinasi Bantuan Tembakan (Korbantem) (1989), Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990), Kursus Pariksa (1992).

Baca Juga: Ternyata Pengaruh Asap Rokok Bisa Jadi Penghambat Tumbuh Kembang Janin, Ini Kata Dokter Kandungan...

Pendidikan Spesialisasi Perwira (Dikspespa)/Kom Angkatan 6 (1992-1993), Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) ll/Koum Angkatan 11 (1997-1998), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) A-40 (2003),

Sesko TNI A-38 (2011), dan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Rl PPRA A-52 (2014).

Yudo juga pernah duduk bangku kuliah sebagai mahasiswa S-1 Ekonomi Manajemen pada 2014, dilanjutkan S-2 Manajemen.

Selama berkarier di dunia militer, ada 19 jabatan yang pernah diembannya sejak 1988. Di antaranya menjadi komandan di delapan tempat yang berbeda.

Setelah lulus dari Akademi Angkatan Laut, Yudo mengawali kariernya di kapal perang.

Saat itu, Yudo Margono dipercaya menjadi Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988), Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364.

Kariernya terus merangkak naik, Yudo dipercaya menjadi Komandan KRI Pandrong 801, Komandan KRI Sutanto 877, Komandan KRI Ahmad Yani 351, Komandan Lanal Tual (2004-2008), Komandan Lanal Sorong (2008-2010).

Kemudian pada 2010, dirinya menjabat Komandan Satkat Koarmatim. Ia kemudian ditunjuk menjadi Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) pada (2017-2018).

Tak berlangsung lama, Yudo dipercaya untuk mengemban sebagai Panglima Komando Armada I (Pangkoarmabar sebelumnya, red) yang menduduki wilayah laut Indonesia bagian barat (2018-2019).

Saat itu timnya menemukan black box atau kotak hitam Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada 2018.

Dengan kinerjanya yang baik, Yudo kembali ditunjuk sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, yang merupakan komando utama operasi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (2019-2020).

Saat menjabat sebagai Pangkogabwilhan I dengan pangkat bintang tiga atau laksamana madya, Yudo mampu meredam ketegangan di wilayah Natuna, Kepulauan Riau, karena adanya pelanggaran oleh kapal nelayan China pada 2020.

Bahkan, Yudo juga terlibat aktif dalam penanganan COVID-19 yang melanda Indonesia pada Maret 2020.

Terutama dalam hal pemulangan warga negara Indonesia (WNI) dari China ke Tanah Air dan pembangunan rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19 di Pulau Galang dan Wisma Atlet.

Dengan prestasinya itu, Yudo kemudian dipercaya untuk mengemban sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) untuk menggantikan Laksamana TNI Siwi Sukma Adji yang memasuki masa pensiun pada 2020.

Dalam kehidupan pribadinya, Yudo Margono memiliki seorang istri bernama Veronica Yulis Prihayati.

Dikenal sebagai seorang perwira menengah Polri (AKBP), Yulis juga menjabat sebagai Ketua Umum Jalasenastri.

Pria yang hobi nonton wayang kulit ini juga memiliki tiga orang anak, yakni Novendi Wira Yoga, Ditya Wira Adibrata, dan Noval Wira Abiyuda.

Presiden RI Joko Widodo menyebutkan salah satu alasan pengajuan Laksamana TNI Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI adalah karena rotasi matra.

"Satu, yang kita ajukan satu (calon), Kasal yang sekarang, karena memang kita rotasi matra," kata Presiden di Pontianak, Selasa, sebagaimana siaran pers yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden.***

Berita Terkait