DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Bahaya, Jangan Buang Kotoran Kucing ke Kloset

image
Ada beberapa pemilik kucing yang melatih kucingnya untuk menggunakan kloset saat membuang urine atau tinja ternyata itu bukan ide bagus

 

ORBITINDONESIA – Ada beberapa pemilik kucing yang melatih kucingnya untuk menggunakan kloset saat membuang urine atau tinja.

Cara ini merupakan salah satu yang termudah daripada harus membersihkan kotak pasir kucing itu sendiri. Pemilik juga tidak perlu report menyiapkan kantong plastic atau keluar rumah untuk sekedar membuang tinja kucing peliharannya.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah membuang kotoran kucing ke dalam kloset sama amannya seperti manusia menggunakan kloset untuk membuang tinja ?

Baca Juga: Kamu Tinggal Pilih! Ini 7 Jenis Kucing Peliharaan yang Lucu dan Menggemaskan

Menurut seorang dokter hewan di Hepper, Maureen K Murithi mengatakan bahwa membuang kotoran tinja kucing ke dalam kloset bukan ide yang baik bahkan menambah masalah.

Sebagaimana dikutip dari laman The Dodo, Mauren K Murithi menjelaskan alasan utamanya karena tinja kucing mengandung parasite sel tunggal yang dapat sebabkan toksoplasmosis.

“Begitu berada di sistem pembuangan limbah, mereka dapat memasuki lingkungan melalui saluran air,” katanya.

Toksoplasmosis tidak hanya pengaruhi kucing tetapi juga kepada manusia. Bahkan parasite ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan individu dengan gangguan kekebalan tubuh.

Baca Juga: Awas jangan Salah, Begini Cara Menyikat Gigi Kucing Bengal yang Benar dan Perlu Anda Perhatikan

Parasite ini menurut Maureen K Murithi bisa sebabkan aborsi dan kelainan bawaan. Parasit ini juga berbahaya bagi hewan laut.

“Ini telah dikaitkan dengan kematian Lumba-lumba, anjng laut, paus dan lainnya,”katanya,

Lalu bagaimana dengan membuang tinja bersama pasir kucing, Maureen K Murithi juga tidak menyarankan dibuang ke dalam kloset karena tinja dan pasir ini dalam menyebabkan penyumbatan pipa.

Karena, tinja kucing diketahui dapat mengembang lebih kurang 15 kali ketika bersentuhan dengan air dan mengeras seperti semen ketika kering.

“Ini dapat menyebabkan masalah pada sistem perpipaan yang mana mereka mahal untuk diperbaiki,”kata Maureen K Murithi. ***

Berita Terkait