DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kampanye untuk Lestarikan Kebaya Sebagai Warisan Tak Benda UNESCO

image
Budaya busana kebaya.

ORBITINDONESIA - Saat ini sedang dilakukan kampanye untuk melestarikan kebaya sebagai warisan tak benda UNESCO. UNESCO adalah badan PBB yang mengurus budaya dunia. Dengan diakui sebagai warisan dunia, budaya kebaya akan tetap lestari.

Hal itu diungkapkan situs Tradisi Kebaya, yang giat melakukan kampanye “Kebaya Goes to UNESCO.” Gerakan ini akan dimulai pada 9 Agustus 2022 sampai 9 Desember 2022.

Kebaya adalah warisan busana Nusantara, yang telah ada sejak ratusan tahun lalu. Kini keberadaan kebaya sudah saatnya diakui oleh dunia, sebagai busana yang khas dengan beroleh pengakuan warisan dunia tak benda dari UNESCO.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Inilah Bahayanya Bila Terlalu Sering Tidur dengan Posisi Duduk

Langkah awal, agar kebaya memperoleh pengakuan sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia, salah satunya adalah melalui peran masyarakat

Dengan masyarakat berpartisipasi dalam gerakan “Kebaya Goes to UNESCO,” ini akan menjadi bukti bahwa kebaya memperoleh dukungan luas. Kebaya akan terus berkembang mewarnai khazanah busana dunia.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Kebaya adalah busana daerah atau tradisional yang dipakai sebagai atasan. Untuk memperkuat kesan lokalitas dan feminitas, kebaya perlu dipadukan dengan kain batik, tenun, songket, atau wastra jenis yang lainnya, sebagai pakaian bawahannya.

Ada beberapa jenis kebaya dengan kekhasan masing masing. Misalnya, kebaya Sunda dengan kerah tegak di belakang leher.

Baca Juga: Doa agar Dimudahkan Rezeki Berkurban

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Ada kebaya betawi yang bermodel Kartini, yang berwarna-warni dengan manset di ujung tangan. Ada kebaya Ambon yang bermodel Kartini bermanset dan berwarna putih.

Ada kebaya Basiba dari Minang, yang panjangnya sampai menutup dengkul. Juga, ada kebaya Bali dengan kutubaru tanpa kerah, dan sebagainya.***

Berita Terkait