DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

KTT Arab China: Bikin Panas AS, Xi Jinping Mesra Dengan Raja Salman dan Pangeran MBS

image
Presiden Xi Jinping mesra dalam pertemuan dengan Raja Salman dan Pangeran Mohammad bin Salman di Riyadh

 

ORBITINDONESIA – Presiden China Xi Jinping adakan pertemuan dengan Raja Salman dan Pengeran Mohammed bin Salman. Pertemuan ini menyepakati ragam perjanjian mulai dari pengembang energi hydrogen hingga perumahan tanpa merinci lebih jelas.

Agenda pada hari ini Jumat 9 Desember 2022 akan melibat enam negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan sejumlah negara Arab lain dalam KTT Arab-China yang digelar terpisah.

"Cina akan bekerja sama dengan Arab Saudi dan negara-negara Arab untuk menjadikan kedua KTT sebagai sebuah pencapaian besar dalam sejarah hubungan Cina dan Arab atau Cina dan GCC," kata Xi Jinping, Kamis 8 Desember 2022 kemarin, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan stasiun televisi pemerintah, CCTV.

Baca Juga: Apa Alasan Sebenarnya Pangeran MBS Penjarakan lebih dari 20 Pangeran Arab Saudi

Sejatinya negara-negara teluk adalah sekutu abadi dari Amerika. Kemesraan baru dengan China karena dianggap sebagai pergeseran haluan ke Asia, antara lain demi diverifikasi ekonomi yang masih ditopang oleh sektor energi.

Sementara China berusaha perluas pengaruhnya. Misanya seringkali mengaitkan diplomasi dengan proyek infrastruktur raksasanya seperti Belt and Road Initiative yang kini digarap di 149 negara di dunia.

Namun belum ada keterangan resmi terkait pembahasan di kedua pertemuan di Riyadh. Salah satu yang mengganjal adalah masalah perjanjian perdagangan bebas (FTA) antara China dengan GCC yang sudah dibahas sejak 20 tahun lalu.

Baca Juga: Saudi Akan izinkan Konsumsi Minuman Alkohol

Menurut Robert Mogielnicki dari Arab Gulf State Institue melihat bahwa China ingin menutup negoasiasi panjang dengan sukses karena perjanjian perdagangan bebas dengan blok ekonomi yang nilainya besar sangat prestise bagi Beijing.

Apabila tercapai FTA akan memudahkan Saudi Arabia.  Sebagai eksportir minyak dan perekonomian terbesar di Timur Tengah, Riyadh mencanangkan diversifikasi ekonomi melalui paket reformasi "Vision 2030" yang digulirkan Pangeran Mohammed bin Salman.

Media-media pemerintah Saudi melaporkan, kedua negara menandatangani kesepakatan senilai USD 30 miliar selama kunjungan Xi Jinping

Lawatan Xi Jinping di Timur Tengah sendiri ditanggapi secara kritis oleh pemerintah di Washington. Gedung Putih memperingatkan terhadap "pengaruh yang dibangun Cina di seluruh dunia," karena dianggap "tidak mendukung tatanan dunia berbasis hukum." ***

Berita Terkait