DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Waduh, Walikota Depok Dipolisikan oleh Deolipa Yumara Terkait Masalah SDN Podok Cina 1 Karena Hal Ini

image
Deolipa Yumara sudah melaporkan Walikota Depok Mohammad Idris, ke Polda Metro Jaya atas dugaan tindak pidana yang terjadi di SDN Pondok Cina 1

ORBITINDONESIA- Walikota Depok Mohammad Idris dilaporkan ke polisi oleh Deolipa Yumara terkait masalah SD Pondok Cina 1.

Laporan polisi yang ditujukan pada Walikota Depok Mohammad Idris dari Deolipa Yumara  ini tertuang dalam laporan bernomor registrasi LP/B/6354/XII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya beberapa hari lalu tepatnya pada tanggal 13 Desember 2022.

Laporan yang diajukan oleh Deolipa Yumara untuk Walikota Depok Mohammad Idris ini dikonfirmasi oleh Kombes Endra Zulpan pada hari Rabu 14 Desember.

Baca Juga: Buset, Demi Sempurnakan Avatar The Way of Water James Cameron Si Perfeksionis Beri Catatan Setebal 800 halaman

Zulpan mengatakan jika Deolipa Yumara  yang bertindak sebagai kuasa hukum korban mengatakan jika para siswa sekolah sejak tanggal 13 November hingga 13 Desember 2022 tidak bisa bersekolah dan tidak disediakan guru oleh dinas pendidikan Kota Depok.

“Sehingga siswa-siswi SDN Podok Cina 1 mengalami kerugian moril maupun materil dan mengalami diskriminasi dalam hal fungsi sosial anak,” sebut Zulpan.

Sebagai barang bukti yang menguatkan tuduhan, Deolipa Yumara memberikan bukti berupa dokumen serta tangkapan layar.

Baca Juga: Film Transformers Rise of The Beasts Masih Menghadapi Tantangan Besar, Tiga Faksi Transformer Baru akan Hadir

Deolipa Yumara melaporkan Idris dengan Pasal 77 juncto Pasal 76A butir A Undang-undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak.

Laporan itu sedang didalami oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

"Masih dipelajari dulu laporannya," kata Zulpan.

Sebelumnya dikatakan jika lahan SDN Podok Cina 1 akan dialihfungsikan sebagai masjid oleh pemerintah Kota Depok. Karena itu para siswa diminta untuk pindah ke SD Pocin 3 dan 5.

 Baca Juga: 5 Momen Kematian Optimus Prime Paling Tragis dan Sedih, Akankah Hal Sama di Transformers Rise of The Beasts

Namun sayangnya tidak semua siswa dan orang tua setuju dengan permintaan ini, banyak siswa yang tetap belajar di ruang kelas tanpa diajari oleh guru.

Para siswa yang bertahan di SDN Podok Cina 1 ini berjumlah sekitar 200 orang tua dan siswa.

Bahkan gedung SDN Podok Cina 1 ini sudah hampir dirobohkan namun mendapat perlawanan dari orang tua siswa sehingga rencana ini batal.

Untuk merespon protes ini Walikota Depok Mohammad Idris mengadakan rapat bersama Kemenko PMK, Kemendikbud-Ristek hingga pihak SDN Podok Cina 1.

Baca Juga: Deretan Autobot Kejutan yang Diperkirakan akan Muncul di Transformers Rise of the Beast

Dari pertemuan itu Idris mengatakan telah mendapat beberapa sejumlah hasil yang akan ditindaklanjuti.

"Akhirnya mereka menyampaikan lah satu per satu, terutama dari KPAI yang relatif lebih panjang bicaranya karena memang diawali dengan pembicaraan yang normatif, teori tentang perlindungan anak dan kami sudah sepakati dan beberapa hal juga sudah kita laksanakan," kata Idris.***

Berita Terkait