ORBITINDONESIA – Gangguan mental merupakan suatu isu kesehatan mental yang menjadi perhatian saat ini.

Setiap kali ada berita tentang orang yang mengakhiri hidupnya sendiri alias bunuh diri, maka depresi, gangguan mental sampai ‘gila’ jadi isu yang kental di masyarakat awam saat mengetahui seseorang putuksan untuk menyudahi hidupnya sendiri.

Meski hubungan antara masalah gangguan mental dengan bunuh diri memag selalu identic namun menurut Sanderson Onie, Ahli Kesehatan Mental dan Pencegahan Bunuh Diri dari Black Dog Insitute Australia nyatanya tidak selalu individu yang melakukan tindakan bunuh pasti punya gangguan mental.

Baca Juga: Alami Gangguan Kesehatan Mental ? Segera Konsultasi ke Psikiater Atau Psikolog

“Tidak semua orang yang bunuh diri itu punya gangguan mental,”kata Sanderson

“ Enggak berarti seseorang alami depresi, lalu dia bunuh diri. Enggak begitu,” katanya.

Bila melihat pada penjelasan Sanderson, maka pada dunia nyata banyak upaya bunuh diri yang tidak ada diagnosis dengan gangguan mental, inilah kenapa tindakan bunuh diri atau suicide tidak masuk ke dalam kategori kesehatan mental, melainkan publik health.

Namun tidak bisa dipungkiri pada beberapa kasus orang dengan gangguan mental mulai dari depresi, Skizofernia atau anxiety (kecemasan) rentan dengan tindakan menghabisi nyawanya sendiri

Baca Juga: Ini Penjelasan Non Biner Menurut Psikologi dan Benarkah Termasuk Gangguan Mental?

Oleh karena pentingnya peran orang-orang sekitar individu tersebut, sebab ketersendirian atau perasaan merasa sendiri bisa tingkatkan pikiran untuk mengambil tindakan tersebut.

“Karena itu, peran teman untuk membantu mencegah bunuh diri itu besar,” katanya.
Peneliti asal Indonesia ini, tegaskan bahwa peran orang lain atau diri kita sebagai teman dari seseorang yang memiliki gangguan mental itu sangat krusial, tidak perlu langkah besar, langkah kecil apapun bisa berdampak.

"Dengan meningkatkan kesadaran dan keterampilan tentang kesehatan mental, itu bisa meminimalisir percobaan bunuh diri. Kita sebagai teman, perlu merasa punya tanggung jawab untuk lebih peduli akan kesehatan mental," katanya. ***