DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Puing Roket Luar Angkasa Tiongkok Jatuh, NASA Sebut Beijing Bungkam

image
Roket Long March-5B Y3, membawa modul lab Wentian untuk stasiun luar angkasa Tiongkok yang sedang dibangun, lepas landas dari Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan, Tiongkok 24 Juli 2022

ORBITINDONESIA - Sebuah roket Tiongkok jatuh kembali ke Bumi pada Sabtu, 30 Juli 2022 di Samudra Hindia.

Namun, Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA mengatakan Beijing tidak membagikan informasi lintasan spesifik yang diperlukan untuk mengetahui di mana kemungkinan puing-puing roket Tiongkok itu jatuh.

Dilansir dari Reuters, Komando Luar Angkasa Amerika Serikat (AS) mengatakan, roket Tiongkok Long March 5B masuk kembali di atas Samudra Hindia sekitar pukul 12.45 EDT atau pukul 11.45 WIB pada Sabtu kemarin.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Buru Polisi Gadungan yang Tilang Mobil di Jakpus

"Semua negara yang melakukan perjalanan antariksa harus mengikuti praktik terbaik yang sudah ada dan melakukan bagian mereka untuk membagikan jenis informasi ini sebelumnya untuk memungkinkan prediksi yang andal tentang potensi risiko dampak puing-puing," kata Administrator NASA Bill Nelson.

"Hal tersebut sangat penting untuk penggunaan ruang angkasa yang bertanggung jawab dan untuk memastikan keselamatan orang-orang di Bumi," sambungnya.

Pengguna media sosial di Malaysia memposting video yang tampak seperti puing-puing roket.

Baca Juga: Kemenag: 47.490 Jemaah Haji Indonesia dari 11 Kloter Telah Tiba di Tanah Air

Aerospace Corp, sebuah pusat penelitian nirlaba yang didanai pemerintah di dekat Los Angeles, mengatakan, sangat ceroboh membiarkan seluruh tahap inti utama roket - yang berbobot 22,5 ton untuk kembali ke Bumi dengan tidak terkendali.

Sejumlah ilmuwan mengatakan bahwa badan roket akan hancur saat jatuh melalui atmosfer, namun ukurannya yang cukup besar masih memungkinkan dapat menyisakan puing hingga jatuh ke permukaan Bumi dalam radius yang luas.

Sementara itu, Kedutaan Besar Tiongkok di Washington belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini.

Baca Juga: 6 Game PC Terlaris yang Dimainkan Gamers Indonesia

Namun, Tiongkok menyatakan bahwa awal pekan ini mereka akan melacak puing-puing roket dengan cermat, tetapi juga mengatakan itu menimbulkan risiko bagi siapa pun di lapangan.

Long March 5B diluncurkan pada 24 Juli 2022 untuk mengirimkan modul laboratorium ke stasiun ruang angkasa baru Tiongkok yang sedang dibangun di orbit. Misi ini menandai peluncuran ketiga roket paling besar Tiongkok sejak peluncuran perdananya pada tahun 2020.

Fragmen Long March 5B Tiongkok lainnya mendarat di Pantai Gading pada tahun 2020, merusak beberapa bangunan di negara Afrika Barat itu, meskipun tidak ada korban yang dilaporkan.

Baca Juga: Angkatan Udara Ukraina Akan Terbangkan Pesawat Tempur A-10 Bantuan AS untuk Melawan Rusia

AS dan sejumlah negara penjelajah ruang angkasa lainnya umumnya mengeluarkan biaya tambahan untuk merancang roket mereka untuk mengantisipasi puing-puing roketnya masuk ke Bumi.

Tahun lalu, NASA menuduh Tiongkok bungkam setelah puing-puing roket Long March mereka jatuh pada Mei 2021.

Namun untungnya, puing-puing roket tersebut jatuh dengan aman di Samudera Hindia.***

Berita Terkait