DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Angkatan Udara Ukraina Akan Terbangkan Pesawat Tempur A-10 Bantuan AS untuk Melawan Rusia

image
A-10 Thunderbolt II USAF dapat digunakan melawan berbagai target darat seperti kendaraan lapis baja dan tank

ORBITINDONESIA - Angkatan Udara AS pada Juli 2022 mengisyaratkan, mereka bersedia mengirim pesawat tempur A-10 Warthog ke Ukraina. Tetapi pilot Ukraina lebih tertarik untuk menerbangkan F-16 Fighting Falcons—dan ada kemungkinan besar mereka akan mendapatkannya.

Tawaran untuk mengirim pesawat serang darat A-10 datang pada saat Amerika Serikat dan anggota NATO lainnya sedang mengaudit persenjataan mereka, guna membantu Ukraina melawan invasi Rusia dan merebut kembali wilayah yang hilang.

Sekretaris Angkatan Udara AS, Frank Kendall, dan Kepala Staf Angkatan Udara C.Q. Brown berbicara di Forum Keamanan Aspen tahunan, yang berlangsung 19 - 22 Juli 2022. Menanggapi pertanyaan tentang pesawat mana yang ingin didivestasikan AS ke Ukraina, Kendall menyebutkan A-10 Thunderbolt II.

Baca Juga: Paypal Bisa Diakses Lagi, Segera Migrasi Saldo Kalian Sebelum Diblokir Lagi

Kendall juga mencatat, keputusan tentang pesawat mana yang akan dikirim “sebagian besar tergantung pada Ukraina … sistem AS yang lebih tua adalah suatu kemungkinan.”

Tugas yang dikandung A-10 Thunderbolt II, yang dikenal sebagai "Warthog," pada akhir 1960-an adalah sebagai pesawat serang darat berat. A-10 dirancang untuk memberikan dukungan udara jarak dekat di medan perang modern.

A-10 dipersenjatai dengan meriam tujuh laras GAU-8/A 30 milimeter. Ia juga dapat membawa rudal udara-ke-darat, roket, dan bom berpemandu.

A-10 dirancang untuk menyerang kolom tank Pakta Warsawa dan dapat menahan kerusakan luar biasa di medan perang dan masih tetap berada di langit.

Baca Juga: Park Hae Soo Satu Agensi di Hollywood, Bersama Paris Hilton sampai Jessica Alba

A-10 telah beroperasi selama beberapa decade. Usia rata-rata 281 armada Warthog Angkatan Udara AS adalah 40 tahun.

Empat puluh tahun lalu, pertahanan udara di ketinggian rendah biasanya terdiri dari meriam kaliber kecil, paling baik dikendalikan oleh radar. Juga, rudal permukaan-ke-udara yang relatif primitif, seperti SA-7 Strela.

Namun, sejak itu, ancaman terhadap A-10 telah berevolusi untuk memasukkan lebih banyak peluru kendali dengan akurasi yang jauh lebih besar, dan senjata yang lebih canggih seperti SA-14 dan SA-16.***

 

Berita Terkait