DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Serang Kantor Arema FC, Aremania Layangkan 3 Tuntutan

image
Demonstrasi Aremania berakhir ricuh di depan kantor Arema FC

ORBITINDONESIA - Sejumlah Aremania yang menggelar demonstrasi menuntut pengusutan tuntas terhadap kasus tragedi kerusuhan di Kanjuruhan, Oktober 2022 silam berujung ricuh.

Kericuhan terjadi tepat di depan kantor Arema FC di Jalan Mayjen Panjaitan, Kota Malang, Minggu, 29 Januari 2023. Sejumlah Aremania pun terlihat merusak fasilitas di sekitar lokasi.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Video terkait kericuhan tersebut diunggah melalui akun instagram pengamat sepakbola.

Baca Juga: Cuma 10 Menit, Ini Contoh Naskah Amanat Pembina Upacara Bendera Hari Senin, Anti Ngantuk dan Berkesan

Baca Juga: Inilah Daftar 10 Kota Paling Toleran di Indonesia, Singkawang Hingga Kediri Masuk Daftar

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Dalam unggahan video tersebut, ada 3 tuntutan Aremania terhadap klub kebanggannya tersebut:

1. Meminta Arema FC (PT AABBI) selaku klub yang amoral untuk mundur dari kompetisi Liga 1.

2. Menolak segala aktifitas PT AABBI atau Arema FC sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan di seluruh wilayah Malang Raya.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Baca Juga: Sinopsis dan Daftar Pemain Film He Who Dares Downing Street Siege Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini

Baca Juga: Sinopsis dan Daftar Pemain Film Hunter Killer Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini: Plot Twist Tak Terduga

3. Mendesak PT AABBI atau Arema FC sebagai subyek hukum (korporasi) untuk ikut berpartisipasi aktif dalam upaya usut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Serta kooperatif dalam proses hukum yang berjalan.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Akibat dari aksi demonstrasi yang dilakukan Aremania di depan kantor Arma FC siang tadi, membuat akses jalan tertutup.

Kericuhan pun disinyalir terjadi setelah pihak penjaga keamanan kantor Arema FC bermaksud membubarkan massa aksi.***

Berita Terkait