DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Dengan Fundamental yang Kuat, BRI Optimistis Dapat Tumbuh Berkualitas

image
Dengan fundamental yang cukup kuat, BRI optimis dapat bertumbuh dengan baik hingga akhir tahun 2023 ini

 

ORBITINDONESIA.COM – Dengan kinerja positif dan keberlangsungan yang terus dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau dikenal dengan BRI demi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

BRI pun optimis memacu kinerja di sisa tahun 2023 ini. Sejumlah faktor menjadi pendorong optimisme tersebut, diantaranya adalah fundamental kinerja perseroan hingga kondisi ekonomi yang lebih baik.

Terkait hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa BRI proyeksikan pertumbuhan kredit akan berada di kisaran 10 persen hingga 12 persen.

Baca Juga: Komitmen Sukseskan Transisi Energi Ramah Lingkungan, BRI Gelontorkan Dana Rp79,4 Triliun

“Ini juga komitmen kami untuk meleverage kapital yang sangat memadai.”kata Sunarso.

Menurut Sunarso, situasi ekonomi dalam negeri akan semakin dinamis ditopang kondisi politik yang kian hangat menjelang tahun politik.

Sunarso mengutip sebuah riset dimana satu tahun menjelang pemilu biasanya pertumbuhan ekonimi terdorong 0,25 persen.

Baca Juga: Kini Transaksi Jadi Makin Gampang! Pakai BRImo untuk Pembayaran QRIS via Kartu Kredit BRI

“Adanya pemilu juga bisa berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi. Dan hal ini akan mendorong daya beli dan konsumsi rumah tangga yang meningkat.”

“Dan jika dikaitkan dengan pertumbuhan kredit, BRI pun memiliki hasil riset, di mana pertumbuhan kredit atau loan demand dipengaruhi konsumsi rumah tangga atau daya beli Masyarakat”, katanya.

Mengenai hal ini, BRI memiliki permodalan kuat dengan Return on Equity (ROE) yang tinggi dimana ROE BRI saat ini berada di level 20,01 persen kemudian Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26.76 persen.

Baca Juga: Borong 3 Penghargaan, Bukti Keberhasilan Transformasi BRI Sebagai Bank dengan Kinerja Keuangan Terbaik

Dimana CAR tersebut menurut Sunarso adalah hal yang perlu direspon dengan tepat karena merupakan salah satu tantangan dalam mewujudkan pertumbuhan berkualitas.

“Permodalan yang sangat kuat, biasanya, kompensasinya adalah return on equity-nya rendah karena terlalu besar modalnya.”

“Tapi ini sama-sama tinggi. BRI menjawab tantangan ini. Modalnya sangat kuat, artinya bank ini sangat sehat dari sisi permodalan.”

Baca Juga: Baru Semester Pertama 2023, BRI Gelontorkan Kredit Khusus UMKM Hingga Rp1,2 Triliun

“Tapi modal yang kuat itu juga di-leverage menjadi revenue dan return yang baik. Hal tersebut ditunjukkan dari level return on equity BRI yang mencapai 20,01%,” tuturnya.

ROE sendiri tumbuh sekitar 2,5 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari 17,48 persen, sedangkan CAR bertumbuh 1,6 persen yoy dari 25,06 persen.

Sunarso juga melanjutkan dengan kemampuan yang baik dalam mengelola permodalan tersebut, manajemen perseroan optimis mampu merealisasikan target pertumbuhan pada akhir tahun 2023.

Baca Juga: Hasil Pekan ke 13 BRI Liga 1, PSS Sleman Melawan Madura United Berakhir Imbang

Likuiditas BRI pun terkelola sangat baik, Loan to Deposit Ratio BRI berada dilevel 87 persen. Likuiditas tersebut sangat memadai.

Walau begitu, perseroan akan mengoptimalkan loan to deposit ratio hingga di level 90 hingga 92 persen.

“Masih perlu didorong lagi untuk menumbuhkan kredit, sampai LDR di level yang optimal. Kita harus mampu terus tumbuh dan menjaga kualitas pertumbuhan”, katanya. ***

Berita Terkait