DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Tidak Perlu Bawa HP Android untuk Isi Bensin di SPBU Dengan MyPertamina

image
Warga Kota Bandung mengeluhkan pendaftaran kendaraan untuk bisa membeli Pertalite melalui aplikasi MyPertamina yang sulit.

ORBITINDONESIA - Tidak perlu membawa HP Android, jika konsumen mau mengisi bensin di SPBU dengan aplikasi MyPertamina. Kejelasan ini perlu buat menghindarkan kesimpang-siuran informasi, terkait penerapan kebijakan baru itu.

Warga Net yang sigap ikut membantu pemerintah dan warga awam, dengan menyebarkan penjelasan di media sosial. Tujuannya, agar kebijakan aplikasi MyPertamina untuk mengisi bensin di SPBU itu justru tidak bikin bingung massyarakat.

Berikut ini penjelasan Warga Net yang beredar di media sosial tentang berbagai pertanyaan yang masih mengganjal, terkait penerapan aplikasi MyPertamina di SPBU.

Baca Juga: Pengamat Malaysia: Indonesia Adalah Super Power Potensial yang Sedang Bangkit

Pertama, apakah kebijakan itu sudah diberlakukan pada tanggal 1 Juli di SPBU? Jawabannya: Belum, karena 1 Juli dimaksudkan untuk dimulainya pendaftaran hingga 31 Juli 2022, melalui website.

Setelah pendaftaran pun tidak langsung bisa menggunakan, karena harus menunggu dikirimnya QR code via email kita, yang akan memakan waktu paling lama 7 hari kerja.

Kedua, apakah kebijakan itu berlaku untuk sepeda motor? Jawab: Sementara ini, uji coba hanya untuk kendaraan roda 4. Jadi yang menggunakan sepeda motor, jangan khawatir atau pusing soal aplikasi MyPertamina ini.

Ketiga, apakah saat membeli bensin harus punya HP Android dan pakai aplikasinya? Jawabannya: Tidak. Yang penting sudah terdaftar dan sudah punya QR code. Itu nanti bisa diprint sendiri (boleh dilaminasi seperti kartu) dan dibawa saat membeli bensin.

Baca Juga: Gus Gus Nusantara Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo Jadi Presiden 2024

Keempat, apakah konsumen bisa membayar dengan cash? Jawabannya: Bisa banget. Bisa cash, debit, atau pakai LinkAja.

Kelima, tujuan kebijakan ini untuk apa sih? Jawab: Tujuannya agar hak warga untuk dapat bahan bakar bersubsidi terjamin kuotanya.

Karena saat ini banyak mobil dengan mesin cc besar berkategori mewah, yang merebut kuota bahan bakar bersubsidi dengan membeli bensin senilai ratusan ribu rupiah per mobil.

Padahal, bisa jadi mereka punya lebih dari 1 mobil. Jadi, mereka merampas jatah dan kuota bensin bersubsidi.

Baca Juga: Tidak Kelihatan Namun Meninggalkan Jejak

Satu mobil mewah, misalnya, yang diisi full tank dengan Pertalite sejumlah Rp 450.000. Kuota sebesar itu kan jatah untuk mengisi sepeda motor, dan bisa bisa untuk puluhan motor.

Nah, hal-hal semacam ini yang sedang dibatasi oleh pemerintah, melalui kebijakan MyPertamina ini. Si pemilik mobil mewah wajib beli Pertamax. Sedangkan warga bersubsidi, kuotanya tidak terampas oleh pemilik mobil mewah.

Keenam, satu akun bisa dipakai untuk berapa mobil? Jawab: Maksimal 3 nopol mobil.

Ketujuh, bagaimana jika kita rental mobil tanpa sopir? Jawab: Pemilik rental akan menempel  QR code di mobil masing-masing. Tenang!

 Baca Juga: Meskipun Serangan Rusia ke Ukraina Tetap Berlangsung, Yenny Wahid Bela Misi Perdamaian Jokowi

Kedelapan, bagaimana jika nama di STNK dengan nama akun beda, karena beli mobil bekas? Jawab: Santai saja, bro. Karena yang jadi acuan adalah nopol serta cc mobilnya.

Kesembilan, daftarnya susaaah. Banyak bintang satunyaaa? Jawab: Di tiap SPBU nanti disediakan counter khusus untuk mendaftar. Ada petugas yang akan bantu mendaftarkan.***

 

Berita Terkait