DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Perhatikan dengan Baik, Inilah 10 Tanda Wanita Memasuki Masa Menopause yang Wajib Kamu Ketahui

image
Simak 10 tandaa masa Menopause yang sering dialami wanita.

 

ORBITINDONESIA.COM- Rata-rata, menopause terjadi pada usia 52 tahun, tetapi ada wanita yang mengalami menopause lebih cepat.

Masa transisi yang terjadi di awal usia 40 tahunan atau pertengahan 30 tahunan juga ada yang memasuki masa menopause.

Namun, jam biologis tubuh tidak bisa dihentikan, dan tiba-tiba saja tanda-tanda masa menopause mulai muncul bagi wanita.

Baca Juga: Profil dan Fakta Menarik Seol In Ah, Aktris Cantik Pemeran Yoon Se Kyeong dalam Drakor Twinkling Watermelon

Periode ini sangat dipengaruhi oleh perubahan hormon, terutama hormon estrogen yang meningkat dan menurun secara tidak teratur bagi setiap Perempuan.

Ketika kamu  mendekati menopause, mungkin akan mengalami sejumlah gejala yang mengindikasikan perubahan dalam tubuh.

Berikut adalah 10 tanda gejala perimenopause yang mungkin kamu alami sebagai wanita :

Baca Juga: Tokoh Pariaman Sumatra Barat Genius Umar Terpikat Kepemimpinan Merakyat Ala Ganjar Pranowo

  1. Menstruasi Tidak Teratur

Perubahan hormon dapat mempengaruhi ovarium dalam melepaskan sel telur, sehingga menyebabkan menstruasi yang tidak teratur.

 Ini bisa berarti menstruasi yang lebih lama atau lebih pendek, bahkan tidak terjadi sama sekali dalam beberapa bulan.

Kondisi ini sering menjadi tanda awal atau tertundanya menopause bagi Perempuan yang alami gangguan waktu  atau menstruasi yang tidak teratur.

Jika kamu tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan atau lebih, atau jika kamu mengalami menstruasi yang sangat berat.

Ada baiknya kamu lakukan   konsultasikan dengan dokter, terutama jika kamu berusia di bawah 40 tahun.

Baca Juga: Jadi Bacawapres Dampingi Ganjar, Begini Cara Mahfud MD Jaga Netralitas Sebagai Menkopolhukam

  1. Kegerahan (Hot Flashes)Seringkali disebut sebagai "hot flashes," kamu mungkin tiba-tiba merasa panas dan berkeringat.

 Kondisi ini umum terjadi selama menopause dan dapat terjadi sepanjang siang atau malam hari.

Durasi dan intensitas gejala ini dapat bervariasi antara Wanita, Hot flashes terjadi akibat fluktuasi hormonal dan dapat berlangsung selama dua hingga lima belas tahun.

Kamu  dapat mengurangi gejala ini dengan mengenakan pakaian yang nyaman, mengurangi berat badan berlebih, membatasi alkohol, atau menghindari makanan pedas.

  1. Perubahan Suasana Hati

Perubahan hormon dapat mempengaruhi suasana hati, kamu mungkin merasa mudah marah, emosi sesaat, atau cemas.

Perubahan suasana hati ini sering kali disebabkan oleh kurangnya tidur, olahraga rutin yang kurang.

Pola olahraga  dan pola makan sehat dapat membantu menjaga tingkat gula darah agar kamu tetap stabil.

Baca Juga: Masih di Luar Negeri Bersama Jokowi, Deklarasi Prabowo Subianto Erick Thohir Tertunda

  1. Vagina Kering

Perubahan hormon dapat menyebabkan dinding vagina menghasilkan lebih sedikit lendir dan menjadi kurang elastis.

Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, terutama selama hubungan seksual dan mungkin akan memerlukan pelumas vagina dapat membantu mengatasi masalah ini.

  1. Infeksi Kemih

Wanita cenderung rentan terhadap infeksi kemih karena anatomi tubuh mereka yang istimewa.

Namun, risiko ini dapat meningkat selama menopause, gejala infeksi kemih meliputi sering buang air kecil dan rasa sakit saat buang air kecil.

Jika kamu  mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan ahli Kesehatan terutama yang ahli mengenai hal ini.

Baca Juga: Prabowo Subianto Tunjuk Sudaryono Jadi Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Mengganti Abdul Wachid

  1. Berkurangnya Libido

Berbagai faktor, termasuk perubahan suasana hati, kurang tidur, dan penurunan hasrat seksual, dapat menyebabkan penurunan libido.

  1. Kesulitan Hamil

Kurangnya ovulasi selama menopause dapat mempengaruhi kesuburan, ada juga kondisi jika kamu berencana untuk hamil saat berusia akhir 30-an atau awal 40-an.

Penting untuk melakukan pemeriksaan kondisi reproduksi kamu sebagai Perempuan untuk pencegahan dini.

 Menggunakan kontrasepsi hingga 12 bulan setelah menstruasi terakhir disarankan jika kamu tidak ingin hamil.

Baca Juga: Puan Maharani Tawari Gibran Rakabuming Bergabung ke Tim Pemenangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD

  1. Nyeri pada Tubuh

Dengan berkurangnya estrogen, tubuh mungkin tidak mampu menggantikan tulang secara efisien, yang dapat mempengaruhi ligamen dan tulang rawan.

 Ini juga dapat meningkatkan risiko osteoporosis, olahraga rutin, asupan kalsium dan vitamin D, serta latihan panggul dapat membantu mengurangi gejala ini.

  1. Perubahan Berat Badan

Metabolisme melambat seiring dengan tingginya tingkat stres, kurang tidur, dan perubahan hormon selama perimenopause.

Olahraga rutin dan pola makan sehat dapat membantu mengendalikan berat badan saat kamu alami masa menopause.

Baca Juga: Haris Pertama: KNPI Siap Sedia Memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024

  1. Nyeri Dada

Kurangnya estrogen selama perimenopause dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan gula dalam tubuh.

Ini dapat berkontribusi pada penyakit jantung, jika kamu mengalami ketidaknyamanan pada dada, segera konsultasikan dengan dokter.

Demikianlah, Menopause adalah fase alami dalam hidup wanita, dan intervensi gaya hidup seperti olahraga rutin dan pola makan yang seimbang dapat membantu mengurangi gejalanya.

Baca Juga: BRI Peduli Bertani di Kota (BRInita) di Banjarmasin, Pemberdayaan Positif dan Menghasilkan dari Menanam

Namun, jika gejala menopause mengganggu kualitas hidup kamu sehari-hari, konsultasikan dengan dokter.

Selain itu, terapi medis, termasuk terapi hormonal dan pilihan non-hormonal, mungkin tersedia dan dapat membantu mengelola gejala menopause.

Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika kamu memerlukannya dalam mempersiapkan diri ataupun saat mengalami masa menopause. ***

 

 

 

Berita Terkait