DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kenapa Banyak Orang Bilang Gen Z Bermental Lemah daripada Generasi Pendahulunya?

image
Gen Z adalah generasi baru yang lahir dari tahun 1997 sampai 2012.

ORBITINDONESIA-  Banyaknya video-video yang beredar di media sosial, ada seorang pengguna yang membuat perbandingan reaksi antara Gen Z yang lahir antara 1997 dan 2012 dengan generasi sebelumnya saat menghadapi situasi.

Stereotipe yang melekat pada Gen Z adalah lebih sensitif dan tidak sekuat generasi-generasi pendahulunya.

Benarkah stereotipe bahwa Gen Z punya mental lemah?

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Ini Alasan Anak Muda Zaman Sekarang selalu Ingin Healing
Menurut aktivis HAM dan penggiat inklusi Dr. Bahrul Fuad, M.A., hal itu hanyalah stigma karena masalah seputar kesehatan mental sudah terjadi sejak lama, hanya saja kesadaran soal kesehatan mental di masa lalu belum seperti sekarang.

"Zaman saya, pendekatannya ke dukun, sekarang ke profesional. Kalau lihat data, orang dewasa yang dipasung di daerah pedesaan juga masih banyak. Artinya, kesehatan mental jadi persoalan sejak dulu," ucap Bahrul.

Di sisi lain, Presiden Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri Indonesia (INASP) Dr. Sandersan Onie menuturkan generasi muda memang lebih rentan terkena depresi.

Baca Juga: Seperti Inilah Self Healing yang Baik dan Benar Menurut Psikolog

Ini disebabkan tantangan yang dihadapi mereka jauh lebih berat dibandingkan generasi sebelumnya.

Persaingan jauh lebih ketat, belum lagi media sosial yang membuat mereka jadi sibuk membandingkan diri sendiri dengan persona sempurna yang diunggah di dunia maya.

"Anak saat bertumbuh tidak cuma dibandingkan dengan kakak, adik atau teman, tapi di media sosial dibandingkan dengan anak dari seluruh dunia," katanya.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan


Baca Juga: 4 Manfaat yang Bisa Anda Temukan ketika Menyendiri, Salah Satunya Membuat Bahagia
Gen Z lebih berani mengakui kerapuhan dirinya karena mereka terpapar informasi mengenai kesehatan mental.

Ini, katanya, patut dikagumi karena semua orang pasti mengalami masalah, tapi butuh keberanian untuk terbuka mengakuinya.

Menghakimi, memberi label bahkan menganggap remeh bukanlah langkah yang bijak bagi orang dewasa dalam menghadapi Gen Z.

Baca Juga: Tips Gaya Hidup yang Harus Anda Lakukan jika Mengalami Depresi, agar Merasa Lebih Bahagia

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Orang dewasa sebaiknya memberikan contoh terbaik dalam menjaga kesehatan mental.

Dari Gen Z inilah yang diklaim memiliki peran penting bagi pergerakan masyarakat Indonesia saat ini. 

Ditangan mereka nasib Indonesia ditentukan, akan dibawa kearah mana nasib Bangsa.***

Berita Terkait