DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Mom, Inilah Cara Mengatasi Anak yang Tidak Suka Makan Sayur

image
Ilustrasi Sayur yang Aman Untuk Penderita Kolestrol Tinggi

ORBITIINDONESIA- Mom, tentunya impian setiap orangtua bisa memberikan makanan bernutrisi dengan gizi seimbang untuk pertumbuhan anak yang optimal lewat makan sayur.

Tapi, terkadang kenyataanya ada kendala yang muncul, misalnya anak yang pilih-pilih makanan, termasuk urusan makan sayur. 

Inilah cara menghadapi dan mengatasi anak yang tidak suka makan sayur agar mau menyantap makanan yang penting bagi kesehatannya?

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Mom, Hati-Hati Terlalu Cepat Kenalkan Gadget Pada Anak Bisa Mengakibatkan Speech Delay

Tahukah, Mom? bisa jadi ada anak yang langsung menolak begitu melihat ada sayuran hijau di piringnya karena trauma merasakan pahitnya sayur mayur.

Menurut A. Sayekti, S.Gz, MHEcon selaku Peneliti Ekonomi Kesehatan Mutia mengatakan orangtua harus tahu dulu penyebab anak ogah makan sayur.

"Kita hilangkan atau kurangi penyebabnya," kata Mutia.
Baca Juga: Mom, Terapkan Sikap Disiplin Sejak Dini Pada Anak , Agar Tidak Menyesal Saat Dewasa

"Rata-rata kalau pernah lihat hijau-hijau malas karena terbayang pahit, atau pernah trauma makan sayur pertama kali enggak enak jadi menolak," ujar dia.

Mutia menyarankan, bila itu memang yang terjadi, orangtua bisa mengakalinya dengan mengolah agar tampilan sayur tertutup dengan bahan lain sehingga anak tidak tahu bahwa menu yang disajikan kepadanya adalah sayur.

Misalnya, mengukus sayur dan memotongnya kecil-kecil, kemudian mencampurkannya ke dalam bahan lain seperti telur agar rasa sayurnya tidak terlalu mencolok.

Baca Juga: Mom, Tidak Usah Repot Jemur Ini Cara Efektif Hilangin Bau Apek yang Nempel di Kasur

Namun, ia mengingatkan agar orangtua tetap memperhatikan masalah nutrisi dengan cara memilih cara memasak yang tidak terlalu banyak menghilangkan gizi.

Bila telur dimasak dengan suhu tinggi, maka campurkanlah potongan-potongan sayur ketika telur sudah setengah matang agar kandungan nutrisinya tidak banyak menguap.

Orangtua diminta menerapkan pedoman prinsip "Isi Piringku" yang mengandung gizi seimbang. Pedoman Isi Piringku mengacu pada konsumsi pembagian piring makan menjadi 2/3 makanan pokok, 1/3 lauk pauk, 2/3 sayur dan 1/3 buah.***



Berita Terkait