DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Profil Gembong Warsono, Politisi PDIP yang Lantang Mengkritisi Program Formula E, Anies Baswedan

image
Profil Gembong Warsono, Politisi PDIP yang Lantang Mengkritisi Program Formula E, Anies Baswedan

ORBITINDONESIA.COM- Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono dikabarkan meninggal dini hari tadi sekitar pukul 01.32 WIB, Sabtu 14 Oktober 2023.

Gembong Warsono dikabarkan meninggal akibat serangan jantung. Kabar ini disampaikan Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Rio Sambodo. 

Lantas bagaimana peran Gembong Warsono selama menjadi wakil rakyat di DPRD DKI Jakarta? Berikut profil politisi PDIP yang pernah lantang mengkritisi program Anies Baswedan.

Baca Juga: KABAR DUKA, Gembong Warsono, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Dikabarkan Meninggal

Gembong Warsono lahir di Wonogiri pada 8 Juni 1963. Ia memiliki empat anak dengan satu istri bernama Asih Purwanti.

Selama ini Gembong Warsono tinggal bersama keluarganya di Jl. Peninggaran Timur I/39, RT. 007/09 Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan

Dikutip Orbit Indonesia dari laman resmi DPRD Provinsi DKI Jakarta, berikut pengalaman organisasi dan kiprah selama dirinya menjadi wakil rakyat.

Baca Juga: Buku Merambah Jalan Baru Islam Indonesia, Baru Terbit

Pengalaman organisasi:

Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan (2010-2015).

Wakil Sekretaris Bidang Internal DPD DKI Jakarta (2005-2010).

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan (2000-2005).

Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Eropa 2024, Ronaldo Cetak Sejarah dan Bawa Portugal Amankan Tiket ke Jerman

Dewan Kota Jakarta Selatan (2003-2008).

Fraksi PDIP Perjuangan DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk lebih fokus menyelesaikan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Anies disarankan tidak hanya fokus terhadap pelaksanaan balapan Formula E.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengatakan, Anies diminya untuk lebih fokus menyelesaikan target RPJMD.

Dia melihat pelaksanaan balapan Formula E yang tengah menunggu kepastian lokasi sirkuit balapannya bukan sebuah prioritas dan malahan dapat mengganggu konsentrasi Pemprov DKI dalam menyelesaikan target RPJMD.

“Bagi saya kegiatan balapan Formula E, bukan prioritas. Di sisa waktu masa jabatan Anies akan berakhir, harusnya fokus mengejar ketertinggalan program unggulan yang belum tercapai, akibat pandemi Covid-19,” kata Gembong Warsono, Senin 20 Desember 2021.

Gembong menilai balapan Formula E hanya dijadikan tameng untuk menutupi ketidakmampuan Pemprov DKI mencapai target RPJMD.

“Sehingga memperpendek jurang target sesuai RPJMD dengan capaian di akhir masa jabatan. Ajang balapan Formula E, sebagai ajang untuk menutupi ketidakmampuan Pemprov dalam pencapaian target RPJMD,” ujarnya.***

 

Berita Terkait