DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Psikolog Reza Indragiri Amriel: Pola Asuh Orangtua Jadi Satu Penyebab Kebrutalan Mario Dandy Satriyo

image
Mario Dandy Satriyo Berperilaku Brutal Menganiaya David Akibat Pola Asuh Orangtua.

ORBITINDONESIA.COM – Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengungkap, pola asuh orangtua menjadi satu unsur yang memengaruhi prilaku Mario Dandi Satriyo, menganiaya David secara brutal.

Menurut Reza Indragiri Amriel, pola asuh yang memanjakan secara berlebihan sebagai kondisi yang memunculkan unsur emosional kepada Mario Dandy  Satriyo.

“Jadi wajar kalau dia brutal seperti itu,” kata Reza.

Baca Juga: Sebelum Dianiaya, Mario Dandy Minta David Push Up 50 kali dan Lakukan Sikap Tobat

Baca Juga: Agnes Ramai Duhujat Jadi Pemicu Kebrutalan Mario Dandy Satriyo, Fakta Sebaliknya Terungkap: Sempat Menolong!

Baca Juga: Agnes Ramai Duhujat Jadi Pemicu Kebrutalan Mario Dandy Satriyo, Fakta Sebaliknya Terungkap: Sempat Menolong!

Peneliti dari ASA Indonesia Institute itu menjelaskan kepada pelaku kekerasan, salah satu yang ditakar lewat "risk assessment" adalah tingkat kemandirian, baik kemandirian finansial maupun sosial.

Semakin seseorang tidak mandiri, kata dia, maka semakin tinggi risiko perilaku kekerasannya.

“Barangkali ini yang publik sangkut pautkan dengan gaya hidup mewah yang bersangkutan,” kata Reza.

Reza mengoreksi bahwa Mario Dandy Satriyo bukan masuk dalam kategori anak karena dalam berita yang tersiar dinarasikan “anak pejabat Ditjen Pajak”.

Baca Juga: Maruf Amin Soroti Gaya Hidup Anak Pejabat Pajak

“Mario Dandy Satriyo sudah berada di usia dewasa, anak yang bukan anak-anak lagi.”

“Jadi, sikapi dia sebagai orang dewasa. Beda dengan penyikapan terhadap pelaku anak-anak, terhadap pelaku dewasa publik boleh marah,” paparnya.

Video Mario Dandy Satriyo menganiaya David tersiar di media sosial dan viral. Dalam video tersebut memperlihatkan Mario Dandy Satriyo menganiaya David secara brutal. Ia membuat selebrasi ala CR7 usai menghajar korban.

Menurut Reza, kendaraan mewah yang digunakan pelaku mendorong peningkatan rasa percaya diri, lebih macho, chauvinistic, dan menurunkan pemikiran tentang konsekuensi perbuatannya. Sama seperti seseorang saat membawa senjata.

Baca Juga: David Latumahina Ternyata Jadi Mualaf 3 Tahun Silam, Datang Sendiri Minta Bersyahadat

“Senjata membuat pemiliknya menjadi impulsif. Boleh jadi itu pula sensasi yang bersangkutan selaku pengguna mobil mewah,” paparnya.

Buntut dari viralnya video penganiayaan tersebut, ayah Mario Dandy Satriyo dicopot dari jabatannya sebagai pejabat Ditjen Pajak, yang disusul dengan pengunduran diri sang ayah sebagai ASN di Kementerian Keuangan.

Kasus ini, kata Reza, dapat diselesaikan dengan upaya damai atau "restorative justice" dengan syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi, seperti diselenggarakan berdasarkan kehendak kedua pihak, pengakuan bersalah dari si pelaku, dan tidak memaksa kedua pihak untuk mencapai kesepakatan tertentu.

Pada sisi lain, Reza mengingatkan aparat penegak hukum yang menangani perkara ini agar tidak disertai perasaan “ewuh pekewuh” ataupun perasaan takut mengingat latar belakang orangtua pelaku maupun korban.

Baca Juga: Fakta Terbaru Agnes Gracia Haryanto, Anak Angkat Seorang Pengusaha: Terlalu Dimanja Sampai Kebablasan

“Pada sisi lain, saya tidak melihat pelaku itu anaknya siapa dan korban itu anaknya siapa. Semata-mata supaya saya, lebih-lebih aparat penegak hukum tidak bias melihat peristiwa ini,” kata Reza. ***

 

Dapatkan informasi lainnya dari kami di Google News

Berita Terkait