ORBITINDONESIA.COM - Bahagia itu adalah hak setiap orang, dan juga yang seringkali di cari selama manusia masih hidup di bumi ini. Bahkan kebahagiaan seringkali dicapai dengan segala cara dan dimaknai dengan hal-hal duniawi. Salah satunya dengan materi dan status sosial.

Standar kebahagiaan setiap orang pun berbeda-beda, sesuai dengan pemahaman dan keinginannya. Ketika telah tercapai apa yang diinginkan seringkali ingin ditampakkan, supaya kebahagiaannya makin "berasa" dan diakui terutama di saat makin maraknya media sosial di zaman ini.

Bagi seorang muslim, standar kebahagiaan tentunya yang selaras dengan keridhoan Allah, makin disyukuri makin ditambah nikmatnya. Ukuran kebahagiaan pun tak selalu dengan perolehan materi duniawi.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: NGERI, Aksi Penculikan Siswi SMA di Bandung Terekam CCTV, Korban Diculik Mantan Pacar saat Malam Hari

Bahagia itu adalah hak, namun yang perlu diingat jangan sampai kita meraih kebahagiaan tapi ada hak-hak orang lain yang kita singkirkan, jangan sampai pula kita berbahagia diatas penderitaan orang lain.

Dalam hadits riwayat at-Tirmidzi, Rasulullah Saw mengecam orang yang menampakkan sikap asy-syamaatah :

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

“Janganlah kau tunjukkan kebahagiaan atas penderitaan yang menimpa saudaramu. Jika kau lakukan itu Allah akan mengasihinya dan akan memberikan musibah kepadamu.”

Semoga kita menjadi manusia dan hamba Allah yang paham akan hak-hak manusia lainnya, mengutamakan akhlak yang mulia. Serta menjaga supaya perilaku kita tidak menjadi sebab ketidaksyukuran hamba Allah yang lainnya.***