DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Biografi dan Fakta Oppenheimer, Kisah Bapak Bom Atom yang Diangkat Dalam Film yang Kini Tayang di Bioskop

image
Inilah biografi dan fakta menarik film Oppenheimer, bapak bom atom yang kisahnya diangkat Kedalam film yang Kini Sedang Tayang di bioskop

ORBITINDONESIA.COM – Tengah hangat jadi pembicaraan, kisah nyata perjalanan karir dari bapak bom atom, J. Robert Oppenheimer yang diangkat ke dalam film Oppenheimer yang sedang tayang di bioskop.

Sosok J. Robert Oppenheimer merupakan seorang fisikawan jenius yang berhasil menciptakan bom atom pertama di dunia yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki.

Sejak dirilisnya film Oppenheimer ini, banyak orang yang penasaran terhadap profil dan biografi J. Robert Oppenheimer serta bagaimana perjalanan karirnya sehingga ia bisa menciptakan penemuan bom atom yang mematikan tersebut.

Baca Juga: Nyaris Dikeluarkan Dari Proyek Manhattan, Oppenheimer Sempat Dicurigai Meski Berkontribusi Ciptakan Bom Atom

J. Robert Oppenheimer adalah seorang fisikawan dan direktur dari Proyek Manhattan, yang merupakan upaya Amerika Serikat selama Perang Dunia II untuk membuat bom atom.

Perjuangan Oppenheimer setelah perang dengan moralitas membangun senjata penghancur semacam itu melambangkan dilema moral yang dihadapi para ilmuwan yang bekerja untuk menciptakan bom atom dan hidrogen.

Berikut profil dan fakta singkat dari J. Robert Oppenheimer:

Nama Lengkap: Julius Robert Oppenheimer

Baca Juga: Fakta dari Oppenheimer, Ceritakan Potret Sentimental Seorang Jenius Bermasalah, Kenyataannya Jauh Mengerikan

Lahir: 22 April 1904 di New York City, New York

Meninggal: 18 Februari 1967 di Princeton, New Jersey

Dikenal sebagai: Pemimpin Proyek Manhattan, yang mengembangkan bom atom

Julukan: Bapak Bom Atom

Orangtua: Julius Oppenheimer, Ella Friedman

Pendidikan: Universitas Harvard, Universitas Kristus, Cambridge, Universitas Göttingen

Baca Juga: Diambil Dari Kisah Nyata, Begini Kondisi Anak Cucu Dari Penemu Bom Atom J. Robert Oppenheimer Sekarang

Karya yang telah diterbitkan: Sains dan Pemahaman Umum, The Open Mind, The Flying Trapeze: Tiga Krisis untuk Fisikawan

Penghargaan dan Kehormatan: Enrico Fermi Award

Pasangan: Katherine "Kitty" Puening

Anak-anak: Peter, Katherine

Kutipan Terkemuka: "Jika bom atom akan ditambahkan sebagai senjata baru ke gudang senjata dunia yang sedang berperang, atau ke gudang senjata negara-negara yang bersiap untuk perang, maka waktunya akan tiba ketika umat manusia akan mengutuk nama Los Alamos dan Hiroshima. Orang-orang di dunia ini harus bersatu atau mereka akan binasa."

Baca Juga: Asal Tahu Saja, Tidak Mudah Menonton Film Oppenheimer

Selain profil singkat dari J. Robert Oppenheimer, berikut biografi perjalanan karir dari bapak bom atom astu ini:

Masa muda

J. Robert Oppenheimer lahir di New York City pada 22 April 1904, dari pasangan Ella Friedman, seorang seniman, dan Julius S. Oppenheimer, seorang pedagang tekstil yang merupakan imigran Jerman-Yahudi tetapi tidak memelihara tradisi keagamaan.

Oppenheimer bersekolah di Ethical Culture School di New York, meskipun ia dengan mudah memahami sains dan humaniora (dan sangat ahli dalam bahasa), dia lulus dari Harvard pada tahun 1925 dengan gelar di bidang kimia.

Baca Juga: Bersaing Jumlah Penonton, Ini Pendapatan Film Barbie dan Oppenheimer Setelah Sepekan Tayang

Oppenheimer kemudian melanjutkan studinya dan lulus dari University of Gottingen di Jerman dengan gelar Ph.D.

Setelah mendapatkan gelar doktornya, Oppenheimer melakukan perjalanan kembali ke AS dan mengajar fisika di University of California di Berkeley.

Ia terkenal sebagai guru yang dihormati sekaligus peneliti fisika yang bukan merupakan kombinasi umum.

Pada tahun 1940, Oppenheimer menikahi Katherine “Katty” Puening Harrison dan anak sulung mereka lahir di tahun berikutnya.

Baca Juga: Inspirasi dari Film Oppenheimer (2023): Dilema Moral Seorang Ilmuwan

Katty Harrison sendiri adalah seorang mahasiswa radikal di Berkeley, dan merupakan salah satu dari banyak komunis di lingkaran pertemanan Oppenheimer.

Proyek Manhattan

Selama awal Perang Dunia II, Amerika Serikat mendapat sebuah informasi bahwa Nazi sedang melakukan penelitian untuk pembuatan bom atom.

Meskipun orang Amerika sudah tertinggal, mereka tidak dapat membiarkan Nazi membuat senjata yang begitu kuat terlebih dahulu.

Baca Juga: 15 Quotes Terbaik Sang Fisikawan Pencipta Bom Atom dalam Film Oppenheimer Lengkap dengan Artinya

Akhirnya, pada bulan Juni 1942, Oppenheimer ditunjuk sebagai direktur Proyek Manhattan, tim ilmuwan Amerika yang akan bekerja untuk membuat bom atom.

Oppenheimer terjun ke dalam proyek dan membuktikan dirinya tidak hanya seorang ilmuwan yang brilian tetapi juga seorang administrator yang luar biasa.

Dia mengumpulkan banyak ilmuwan terbaik di negara tersebut dan mengumpulkannya di fasilitas penelitian di Los Alamos, New Mexico.

Baca Juga: Catat, Daftar Harga Tiket 15 Bioskop XXI Film Oppenheimer yang dibintangi Matt Damon di Kota Tangerang

Setelah tiga tahun penelitian, pemecahan masalah, dan ide orisinal, perangkat atom kecil pertama kali diledakkan pada 16 Juli 1945, di laboratorium di Los Alamos.

Setelah membuktikan bahwa konsep mereka berhasil, bom berskala lebih besar dibangun dan diuji coba di situs Trinity.

Kurang dari sebulan kemudian setelah uji coba berhasil, bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Film Oppenheimer: Kisah Nyata Penyesalan Sang Bapak Penemu Bom Atom

Masalah dengan hati nuraninya

Dampak dari kehancuran besar-besaran yang ditimbulkan oleh bom atom yang dibuatnya membuat Oppenheimer gelisah.

Dia begitu terhanyut dalam tantangan untuk menciptakan sesuatu yang baru akibat adanya persaingan antara AS dan Jerman.

Hal tersebut pun membuat ia dan banyak ilmuwan lain yang mengerjakan proyek tersebut tidak mempertimbangkan jumlah korban manusia yang akan ditimbulkan oleh bom yang diciptakannya ini.

Baca Juga: Inilah Daftar Harga Tiket Oppenheimer Bioskop XXI Film terbaru Robert Downey Jr, di Kawasan Kota Bandung

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Oppenheimer mulai menyuarakan penentangannya untuk menciptakan lebih banyak bom atom.

Secara khusus ia menentang pengembangan bom yang lebih kuat menggunakan hidrogen, yang dikenal sebagai bom hidrogen.

Sayangnya, penentangannya terhadap pengembangan bom ini menyebabkan Komisi Energi Atom Amerika Serikat memeriksa kesetiaannya dan mempertanyakan hubungannya dengan Partai Komunis pada tahun 1930-an.

Baca Juga: Kapan Rilis Film Oppenheimer di Indonesia, Dibintangi Cillian Murphy Simak Jadwal Tayang serta Sinopsisnya

Karena kasus tersebut, komisi memutuskan untuk mencabut izin keamanan Oppenheimer pada tahun 1954.

Penghargaan

Dari tahun 1947 hingga 1966, Oppenheimer bekerja sebagai direktur Institute for Advanced Study di Princeton, New Jersey.

Pada tahun 1963, Komisi Energi Atom mengakui peran Oppenheimer dalam pengembangan penelitian atom dan memberinya Penghargaan Enrico Fermi yang bergengsi.

Baca Juga: Sinopsis dan Trailer Film Oppenheimer: ketika Cillian Murphy Menyesal Jadi Ilmuwan Penemu Bom Atom

Kematian

Oppenheimer menghabiskan tahun-tahun terakhirnya untuk meneliti ilmu fisika dan memeriksa dilema moral yang berkaitan dengan para ilmuwan.

Oppenheimer pun meninggal pada tahun 1967 pada usia 62 tahun akibat kanker tenggorokan yang dideritanya.

Warisan

Penemuan bom atom ini pun berdampak besar pada hasil Perang Dunia II dan pada Perang Dingin dan perlombaan senjata berikutnya.

Dilema etis pribadi Oppenheimer telah menjadi fokus dari banyak sekali buku dan beberapa drama, termasuk In the Matter of J. Robert Oppenheimer.***

Berita Terkait