DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Muslim Wajib Tahu Bacaan Shalat Gerhana Bulan Total, Niat, Doa, dan Tata Cara Lengkap Dengan Hukumnya

image
saat terjadi gerhana bulan, Muslim disunnahkan untuk lakukan shalat gerhana bulan.

ORBITINDONESIA – Saat terjadi gerhana bulan total, disunnahkan bagi seorang Muslim untuk melakukan shalat gerhana bulan. Dan penting bagi seorang Muslim untuk mengetahui niat, doa, dan tata cara shalat gerhana bulan.

Sama seperti shalat lainnya, dalam shalat gerhana bulan ada niat, tata cara, dan doa yang harus diamalkan. Dan shalat gerhana bulan merupakan shalat sunah yang dilakukan ketika ada gerhana bulan total ataupun gerhana matahari.

Berikut bacaan shalat gerhana bulan lengkap dengan niat, doa dan tata caranya, dirangkum OrbitIndonesia dari berbagai sumber, Selasa, 1 November 2022.

Baca Juga: Kelinci dan Telur Selalu Identik Dengan Hari Paskah, Ini Fakta Menarik yang Tak Banyak Orang Tahu

Niat untuk imam

‘Usholli sunnatal khusuufi rokataini imaaman lillahi ta'alaa’.

Artinya: " Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah ta'ala."

Niat makmum

‘Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini ma'muuman lillahi ta'aalaa’.

Artinya: " Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Niat sholat gerhana bulan total sendirian

‘Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini lillahi ta'alaa’

Artinya: " Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Baca Juga: Inilah Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Total Lengkap dengan Bahasa Arab dan Latin

Berikut tata cara shalat gerhana bulan:

1. Niat

2. Takbiratul Ihram.

3. Membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan surat yang panjang.

4. Ruku'. Disunnahkan waktu ruku' lama, seperti waktu berdiri.

5. Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan lebih pendek daripada sebelumnya.

6. Ruku' lagi. Disunnahkan waktunya lebih pendek dari ruku pertama.

7. I'tidal.

8. Duduk di antara dua sujud.

9. Sujud kedua.

Baca Juga: Forum Kerukunan Umat Beragama Sulawesi Tengah: Politik Identitas Agama Merusak Kerukunan

10. Berdiri lagi (rakaat kedua), membaca surat Al Fatihah dan lainnya

11. Ruku'. Disunnahkan waktu ruku' lama, seperti waktu berdiri.

12. Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya.

13. Ruku' lagi. Disunnahkan waktu ruku' lebih pendek dari ruku' pertama.

14. I'tidal

15. Sujud

16. Duduk di antara dua sujud.

17. Sujud kedua.

18. Duduk Tahiyah akhir.

19. Salam.

Baca Juga: PDI Perjuangan dan Golkar Memimpin Sementara, Walau Pro Syariat Islam Jadi Hukum Negara Meningkat

Jika shalat gerhana bulan ini dilakukan berjamaah di masjid, maka dianjurkan untuk para makmum mendengarkan khutbah dari imam. Namun jika shalat sendirian di rumah, maka tidak perlu berkhutbah.

Setelah salam, dianjurkan untuk membaca bacaan doa shalat gerhana bulan. Berikut doa setelah shalat gerhana:

Wama ya'zubu 'arrabbika min mitzqoli dzarratin fil ardli wa la fis samaa i wa la ashghara min dzalika wa man akbara illa fi kitaabim mubin.

Artinya: " Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."

Baca Juga: PENTING! Rekening BCA akan Ditutup Jika Selama 1,5 tahun Isi Saldo Berjumlah Rp 0

Bacaan doa shalat gerhana bulan total lainnya yang bisa dibaca adalah:

"Alhamdulillah hamdan daaiman toohiron thoyyiban mubarokan fiih. Mil’ussamawati wa mil’ul ardhi wa mil’u maa baina huma, wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du. Ahaqqo maa qoolal abdu, wa kunna laka abdun.”

Artinya: “Segala puji bagi Allah, pujian murni, baik dan diberkati-Nya. Yang memenuhi langit dan memenuhi bumi dan memenuhi apa yang ada di antara mereka dan mengisi apa pun yang Anda inginkan. (Dia) yang paling berhak memanggil hamba dan kami semua adalah hamba.”

Baca Juga: Per 31 Oktober 2022, 159 Anak Meninggal Karena Gagal Ginjal Akut, Mayoritas 1-5 Tahun

Hukum shalat gerhana adalah sunnah muakkad. Hukum ini didukung oleh mayoritas ulama. Anjuran shalat gerhana didasarkan pada firman Allah Surat Fushilat ayat 37:

“Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian bersujud kepada matahari dan jangan pula pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya.”

Selain itu, anjuran sholat gerhana juga didukung oleh hadist berikut:

“Sungguh gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah. Karenanya jika kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkitlah dan sholatlah kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim).***

Berita Terkait