DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Enam Fakta Pura Mangkunegaran, Lokasi Pernikahan Kaesang dan Erina

image
Berikut ini fakta dari Pura Mangkunegaran yang menjadi lokasi pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono

 

ORBITINDONESIA – Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep akan aagelar pernikahan dengan Erina Gudono pada 10 Desember 2022.

Rencananya akad nikah akan digelar di Pendapa Royal Ambarrukmo, Sleman sedangakn resepsi di Pura Mangkunegaran atau Puro Mangkunegaran, Surakarta

Berikut ini sejumlah fakta tentang bangunan bersejarah yang kini juga banyak dikunjungi sebagai objek wisata.

Baca Juga: Lima Fakta Loji Gandrung Solo, Lokasi Ngunduh Mantu Kaesang dan Erina

1. Dulunya Kerajaan Otonom
Menurut laman resmi Puro Mangkunegaran. Mangkunegaran merupakan Kadipaten yang berposisi di bawah Kasunanan dan Kasultanan.

Pada tahun 1757-1946 Mangkunegaran merupakan kerajaan otonom dengan wilayah yang sangat luas bahkan memiliki tentara sendiri yang independent dari Kasunaan.

Namun meletusnya revolusi sosial di Surakarta pada 1945-1946 akibatkan Mengkunegaran kehilangan kedaulatannya.

Walau begitu, Mangkunegara dan Puro Mangkunegara masih menjalankan fungsi sebagai penjaga budaya hingga detik ini.

2. Memiliki tiga halaman

Sebagaimana dilanisr dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, komplek Pura Mangkunegaran menghadap ke arah selatan dan dibagi menjadi tiga halaman.

Halaman pertama di sebelah selatan berupa Pamedan atau lapangan berdenah empat persegi panjang dan membujur dari timur ke barat.

Area ini mencakup beberapa bangunan termasuk Mandrasasana, Kavaleri Artileri dan Langenrpraja.

Pada halaman yang kedua terdapat pendopo berbentuk joglo bisa dilewati melalui pintu gerbang kedua yang ada di sisi timur dan barat. Sedangkan halapn ketiga berupa kebun yang luar bernama Ujung Puri.

Baca Juga: Profil Kaesang Pangarep, Anak Bungsu Presiden Jokowi yang akan Segera Menikah dengan Erina Gudono

3. Dekat dengan Stasiun Solo Balapan

Pura Mangkunegaran berlokasi dekat dengan Stasiun Solo Balapan atau jaraknya sekitar 2 kilometer saja. Lokasi tepatnya berada di jalan Ranggawarsita Desa dan Kecamatan Keraton, Kota Surakarta.

4. Kediaman Adipati Mangkunegaran

Dikutip dari berbagai sumber, Pura Mangkunegaran merupakan istana yang menjadi kediaman para raja atau adipate Mangkunegaran

Istana ini dibangun oleh Pengeran Sambernyawa atau Raden Mas Said, beliau adalah pendiri Mangkunegaran yang bergelara Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I

5, Memiliki Perpustakaan dan Museum

Komplek Pura Mangkungearan memiliki sejumlah area yang dapat dikunjungi para wisatawan.

Salah satunya adalah museum yang banyak menyimpan benda-benda bersejarah milik Pura Mangkunegaran yang dikumpulkan sejak tahun 1926 sebagaiman dikutip dari laman resminya.

Museum ini bisa dikunjungi setiap harinya dengan tiket masuk Rp20.000 per orang untuk wisatawan domestic dan Rp40.000 untuk wisatan mancanegara.

Baca Juga: Profil Lengkap Erina Gudono, Calon Istri Kaesang Pangarep Bukan Orang Sembarangan

Dengan harga tiket itu, anda bisa mengelilingi bangunan utama dan mempelajari sejarah di masing-masing lokasi. Selain museum ada perpustakaan Rekso Pustoko yang menyimpan koleksi buku, naskah kuno, foto dan arsip dengan total koleksi lebih dari 6.000 judul.

Anda ingin merasakan resepsi ala raja-raja, di Komplek Pura Mengkunegara anda bisa menggelar Royal Dinner dan maerasakan jamuan makan malam ala Kerajaan Jawa dengan nuansa klasik yang kental.

6. Revitalisasi

Pura Mangkunegaran tengah dilakukan revitalisasi antara Pemerintah Kota Surakarta dengan Kementerian BUMN dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.

Dilansir dari laman Pemerintah Kota Surakarta, area yang direvitalisasi terutama Taman Pracimasno yang merupakan bekas Lapangan Tenis Mangkunegaran.

Nama “Taman Pracima” atau “Pracima Tuin” yang artinya taman yang terletak di area barat sesuai lokasnya da di bagian barat Pura Mangkunegaran. Revitalisasi ini dilakukan sebagai bagian dari pengembangan kebudayaan Jawa khususnya Mangkunegaran.

Kedepannya, Taman Pracima dan bangunan di dalamnya akan dijadikan wadah pengembangan kesenian, kolaborasi budaya, pemberdayaan UMKM, tempat kulineran sehingga lebih nyaman untuk ruang publik.***

 

Berita Terkait