DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ternyata Ada Kisah Lain Tentang Cikal Bakal Nama Surabaya, Bukan Hanya Tentang Pertempuran Hiu dengan Buaya

image
Ilustrasi Surabaya. Ternyata Ada Kisah Lain Tentang Cikal Bakal Nama Surabaya, Bukan Hanya Tentang Pertemuan Hiu dengan Buaya

ORBITINDONESIA- Asal kamu tahu, cikal bakal nama Surabaya lebih dikenal dengan kisah pertempuran hiu (suro) dengan buaya (boyo).

Surabaya memang terkenal dengan kota pahlawan, tidak heran bila ada istilah yang memperkuat jiwa keberanian masyarakat Surabaya.

Sejak awal berdirinya, kota ini memiliki sejarah panjang yang terkait dengan nilai-nilai heroisme.

Baca Juga: Yuk Mengenal George Birnie Sosok Perintis Bisnis Tembakau Pertama Jember yang Mendunia

Nilai kepahlawanan tersebut salah satunya mewujud dalam peristiwa pertempuran antara Raden Wijaya dan Pasukan Mongol pimpinan Kubilai Khan di tahun 1293.

Begitu bersejarahnya pertempuran tersebut hingga tanggalnya diabadikan menjadi tanggal berdirinya Kota Surabaya hingga saat ini, yaitu 31 Mei.


Kawasan Kembang Jepun

Heroisme masyarakat Surabaya paling tergambar dalam pertempuran 10 Nopember 1945.

Baca Juga: Kisah Kesaktian Nenek Moyang yang Menjadi Cikal Bakal Nama Desa Kalisat di Jember

Arek-arek Suroboyo, sebutan untuk orang Surabaya, dengan berbekal bambu runcing berani melawan pasukan sekutu yang memiliki persenjataan canggih.

Puluhan ribu warga meninggal membela tanah air. Peristiwa heroik ini kemudian diabadikan sebagai peringatan Hari Pahlawan.

Sehingga membuat Surabaya dilabeli sebagai Kota Pahlawan.

Baca Juga: Ada Banyak Nama Desa Darungan, Ini Versi Kisah Nenek Moyang Asal Tanggul Jember yang Melegenda

Sejarah Surabaya juga berkaitan dengan aktivitas perdagangan.

Secara geografis Surabaya memang diciptakan sebagai kota dagang dan pelabuhan.

Surabaya merupakan pelabuhan gerbang utama Kerajaan Majapahit.

Letaknya yang dipesisir utara Pulau Jawa membuatnya berkembang menjadi sebuah pelabuhan penting di zaman Majapahit pada abad ke - 14.

Berlanjut pada masa kolonial, letak geografisnya yang sangat strategis membuat pemerintah Kolonial Belanda pada abad ke - 19.

Memposisikannya sebagai pelabuhan utama yang berperan sebagai collecting centers dari rangkaian terakhir kegiatan pengumpulan hasil produksi perkebunan di ujung Timur Pulau Jawa, yang ada di daerah pedalaman untuk diekspor ke Eropa.

Istilah Surabaya terdiri dari kata sura (berani) dan baya (bahaya), yang kemudian secara harfiah diartikan sebagai berani menghadapi bahaya yang datang.***

Berita Terkait