DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sedih, Seorang Ibu Memberi Bayinya Minuman Kopi Susu Kemasan Sachet

image
Ilustrasi kopi susu sachetan yang diberikan pada bayi.

ORBITINDONESIA - Aduh, sedih banget dan memprihatinkan. Ada ibu yang memberi bayinya minuman kopi susu sachet. Dan itu terpaksa dilakukan karena desakan ekonomi.

Jadi, ada akun TikTok @kayess9 yang posting video. Dalam video terlihat seorang ibu lagi bikin kopi susu kemasan bermerk Good Day terus menyuapkan itu ke bayinya.

Si ibu mengaku, hal itu dilakukan karena minuman kopi susu itu ada kandungan susunya. Minuman itu jadi pengganti susu kental manis yang sebelumnya dikasih ke bayinya.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Jangan Asal Berikan Herbal Kepada Bayi Saat Sakit, Ini Saran Dokter: Kalau mau Ya Minyak untuk Luar

Si ibu juga mengaku, kopi susu kemasan itu bisa mengurangi frekuensi BAB bayinya. Belakangan, diketahui pemilik akun itu bernama Andinda Yana asal Gowa, Sulawesi Selatan.

Yang jadi masalah, usia bayinya masih 7 bulan. Videonya yang viral itu dapat banyak kecaman dari banyak warganet. Kecaman yang umum adalah Yana dianggap meracuni bayinya.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Pasca viral, Polres Gowa turun langsung merespons kasus ini. Semula si ibu bingung didatangi petugas kepolisian. Tapi si ibu terus diberi bantuan untuk meningkatkan gizi bayinya.

Kehidupan si ibu memang prihatin. Dia ditinggal suaminya yang tak bertanggung jawab. Si ibu juga harus menanggung ibunya yang udah tua dan katarak di kontrakan sangat sederhana.

Baca Juga: Perkara Cemburu, Alasan Sang Suami Kurung Istri dan 8 Anaknya dalam Rumah Kontrakan di Bandar Lampung

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Kasus ini juga menarik perhatian Presiden Jokowi. Presiden minta semua orangtua supaya hati-hati memberi konsumsi ke anaknya yang masih balita. Karena itu, penting bagi orangtua dapat penyuluhan.

Presiden juga muji kepolisian yang lebih sigap merespons kasus ini dibanding kader Posyandu atau kader Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasiona (BKKBN).

Mudah-mudahan setelah kasus ini kita jadi makin sadar dan peduli dengan tetangga yang memiliki balita. Mari tumbuhkan solidaritas kita.***

Berita Terkait