DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Arab Saudi Menangkap Lagi Ulama Wahabi Karena Mengeritik Konser Musik

image
Mohammed bin Salman sang Putra Mahkota Arab Saudi yang tegas terhadap ulama Wahabi.

ORBITINDONDESIA.COM - Ulama Wahabi diciduk lagi oleh Kerajaan Arab Saudi. Yang terbaru, Sheikh Badr Al-Meshari, imam Masjid Hittin di Riyadh.

Informasi penangkapan salah satu ulama Wahabi yang terkenal di Arab Saudi itu disampaikan pertama kali oleh Prisoners of Conscious, organisasi hak asasi manusia di Saudi.

Al-Meshari ditangkap karena kerap melontarkan kritik terhadap konser musik makin marak di Arab Saudi. Asal tahu aja, Saudi gencar mempromosikan konser dan festival musik belakangan ini.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Resmi, Rizky Pellu CLBK dengan PSM Makassar

Baca Juga: Kasus Polisi Tewas Ditembak Senior di Melawi, Kalimantan Barat, Hotman Paris Tampak Kecewa, Ini Responsnya

BTS, Blackpink, sampai Beyonce pernah manggung di Saudi. Nah, bagi ulama Wahabi itu, pagelaran konser musik adalah hal yang diharamkan dalam Islam.

Penangkapan Al-Meshari menambah daftar baru jumlah ulama Wahabi yang ditangkap sejak September 2017. Ulama yang sebelumnya ditangkap di antaranya Salman Al-Ouda, Awad Al-Qarni, dan Ali Al-Omari.

Baca Juga: Ingin Berkebun Tapi Halaman Sempit, Ini Tips Budidaya Kangkung dengan Sistem Hidroponik

Di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS), Saudi memang sedang melakukan perubahan besar.

Mereka bergerak ke arah moderat dan merombak habis aturan-aturan yang membelenggu, yang dipengaruhi paham Wahabi yang ultra konservatif.

Baca Juga: Adian Napitupulu Dukung Ganjar, Budiman Tunduk ke Pit Stop, Lantas Kita Dukung Siapa

Baca Juga: Kemenkumham DKI Gelar Diseminasi Penjaringan Calon Pemberi Bantuan Hukum, Ibnu Chuldun: Semangat Mengabdi

Dengan begitu, sektor pariwisata yang jadi salah satu andalan Saudi untuk melepaskan diri dari ketergantungan minyak bumi bisa dikembangkan.

Masalahnya, MbS cenderung represif dalam merespons suara-suara yang menentangnya. Tidak sedikit anggota keluarga kerajaan, ulama, dan aktivis ditangkap tanpa alasan yang jelas.

Mudah-mudahan Saudi bisa terus bergerak ke arah moderat tanpa meninggalkan jejak hitam dalam soal HAM.***

Berita Terkait