DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Modernisasi Angkatan Laut Arab Saudi Berlanjut, Untuk Atasi Potensi Ancaman Iran

image
Korvet Avante 2200 yang dibeli Angkatan Laut Arab Saudi

ORBITINDONESIAAngkatan Laut Arab Saudi mendapat tambahan kekuatan pada September 2022 ini. Sebagian dari lima korvet baru sudah tiba di Pangkalan Angkatan Laut King Faisal di Jeddah. Ini meningkatkan kemampuan armada Saudi di Laut Merah.

Dengan latar belakang ketegangan regional dan potensi kembalinya kesepakatan nuklir Iran, Kerajaan Arab Saudi terus maju dengan upaya modernisasi armada angkatan laut bernilai multi-miliar dolar yang ambisius. Ini mencakup pengadaan lima korvet Avante 2200 baru.

Pada 25 Agustus, kelas Avante 2200 pertama, yang dijuluki Al Jubail, tiba di Pangkalan Angkatan Laut Raja Faisal di Jeddah. Arab Saudi mengambil alih korvet pertama itu pada Maret, dengan yang kedua diambil alih pada akhir Juli.

Baca Juga: Liga Champions 2022/2023: AC Milan Ambisi Menang di San Siro, Rossoneri Tekuk Dinamo Zagreb

Program Al-Sarawat, demikian sebutan tambahan korvet, datang untuk pertama kalinya dengan sistem manajemen tempur buatan Arab Saudi yang dikenal sebagai Hazem.

Produksi tersebut merupakan usaha patungan antara Saudi Military Industries Company (SAMI) dan pembuat kapal Spanyol, Navantia.

Korvet, yang dibeli berdasarkan perjanjian 2018, mampu multi-tasking dan dilengkapi dengan sistem pertahanan udara, perang anti-kapal selam dan kemampuan perang permukaan.

Itu dikatakan pakar strategi dan politik Bahrain, Abdullah Al Junaid, kepada Breaking Defense.

Baca Juga: Jadwal Liga Champions 2022/2023: AC Milan, Manchester City, Juventus Hingga PSG Tayang di SCTV dan Vidio

Kelima kapal korvet itu - panjangnya 104 meter dan mampu mengangkut sekitar 100 orang - sedang dalam konstruksi, dengan korvet kelima telah dilautkan pada Desember 2021. Pengiriman kapal terakhir itu dijadwalkan pada Februari 2024.

“Sebagai bagian dari Program Ekspansi Angkatan Laut Saudi (SNEP-II) multi-tahun, Arab Saudi memperkuat armadanya melalui aset angkatan laut kecil, seperti korvet, speedboat, OPV,” kata Corrado Cok, pakar pertahanan di think tank Gulf State Analytics kepada Breaking Defense.

“Aset angkatan laut ini meningkatkan kapasitas Arab Saudi untuk memantau dan berpatroli di laut dan pantainya dari potensi serangan asimetris yang diluncurkan oleh proksi Iran, atau berpotensi Iran sendiri, terhadap Saudi,” lanjut Corrado Cok.

Dia menambahkan, korvet yang baru tiba adalah contohnya. “Kapal perang ini dirancang untuk operasi pengawasan dan pengendalian dengan kapasitas untuk menampung helikopter hingga sepuluh ton."

Baca Juga: KSAD Dudung Minta Semua Jajaran Bergerak Lawan Effendi Simbolon: Dia Tidak Berpengaruh!

Selain itu, Navantia menyesuaikannya dengan Angkatan Laut Kerajaan Saudi, dengan memasang sistem tempur tambahan, meningkatkan kemampuan bertahan mereka di laut, dan membuatnya tahan terhadap suhu ekstrem.

Korvet-korvet itu dijadwalkan untuk bergabung dengan armada Barat Saudi, yang berarti kapal tidak akan dikerahkan di Teluk Arab atau Persia di sebelah Iran.

Melainkan untuk melindungi sekitar 1.800 kilometer garis pantai Laut Merah Saudi dan menjaga navigasi Teluk Aden, yang terletak tepat di samping Yaman, di mana pasukan proksi Iran Houthi berbasis.

“Ini akan memainkan peran utama dalam memerangi terorisme dan pembajakan dan mengamankan navigasi di perairan Saudi dan internasional di Laut Merah dan Teluk Aden,” kata Al Junaid.***

 

Berita Terkait