DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

PHK 12 Ribu Karyawan di Seluruh Dunia, Ternyata Ini Alasan Google

image
Google PHK 12 ribu karyawannya di seluruh dunia.

ORBITINDONESIA – Setidaknya 12 ribu karyawan terpaksa di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) oleh Google Alphabet di seluruh dunia.

12 ribu karyawan yang di PHK oleh Google Alphabet di selruh dunia merupakan 6 persen dari total seluruh karyawan yang mereka miliki.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

CEO Google Alphabet, Sundar Pichai, bahkan mengatakan bahwa pemecatan terhadap 12 ribu karyawan terpaksa dilakukan dalam rangka efisiensi.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan dan Link Streaming Nonton Liverpool vs Chelsea, Laga Big Match Sabtu Malam Ini

Menurut Sundar Pichai, Google Alphabet terlalu banyak melakukan peekrutan pada beberapa tahun belakangan yang membuat perusahaan jadi tak efisien saat ini.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

"Ini adalah momen yang penting untuk mempertajam fokus kita, merekayasa ulang basis pengeluaran kita, dan mengarahkan bakat dan modal kami ke prioritas tertinggi," kata Pichai dalam email-nya, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat 20 Januari 2023.

Menurut Pichai, di masa depan Google akan lebih memprioritaskan penggunaan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) dimana Google memang tertinggal di sektor ini.

Baca Juga: TERBARU, Harga Lengkap Tiket Masuk Dufan 2023, Karcis Parkir, Promo, dan Cara Beli Tiket Online

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

PHK yang dilakukan induk Google Alphabet terhadap 12 ribu karyawannya tersebut terjadi secara global di seluruh dunia, tak hanya di Amerika Serikat saja.

Para karyawan yang dipecat terdiri dari berbagai divisi di internal perusahaan, termasuk bagian rekruitmen dan korporat, juga tim engineering dan produk.

Pichai mengungkapkan bahwa nantinya para karyawan yang terkena PHK akan diberikan pesangon dan tunjangan kesehatan selama 6 bulan.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Kevin Sanjaya Beri Alasan Mengapa Tak Maksimal di Babak Perempat Final India Open

Sedangkan untuk para karyawan di beberapa negara lainnya akan menyesuaikan sesuai dengan ketentuan di negara setempat.

Ke-5 perusahaan itu adalah Meta, Amazon, Apple, Alphabet, dan Microsoft. Dari semuanya itu, Meta dan Amazon diperkirakan akan mencatatkan penurunan yang terbesar.***

Berita Terkait