ORBITINDONESIA- Seorang bayi berusia 2 bulan ditemukan masih bertahan hidup di antara reruntuhan puing bangunan gempa di Turki.

Hingga Minggu 12 Februari 2023, gempa yang berpusat di Turki dan Suriah setidaknya telah menewaskan lebih dari 24 ribu jiwa.

Bayi yang ditemukan bertahan hidup tersebut, disebut sudah bertahan selama 128 jam atau setara dengan 6 hari.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Resmi, Rizky Pellu CLBK dengan PSM Makassar

Baca Juga: Kisah Pemuda Turki, 94 Jam Bertahan Hidup dengan Minum Air Kencingnya Sendiri Ketika Terjebak Puing Gempa

Dikutip Orbit Indonesia dari Antara, berikut kisah bayi yang selamat dari reruntuhan bangunan gempa di Turki.

Bayi yang diyakini berusia dua bulan itu diselamatkan di Provinsi Hatay setelah terjebak di bawah reruntuhan selama 128 jam pada Sabtu.

Baca Juga: Ingin Berkebun Tapi Halaman Sempit, Ini Tips Budidaya Kangkung dengan Sistem Hidroponik

Dia kemudian diserahkan ke tim medis untuk mendapatkan perawatan.

Baca Juga: Begini Kondisi Bayi Perempuan yang Lahir di Reruntuhan Bangunan usai Gempa Suriah, Ini Kata Dokter

Baca Juga: Leicester City Ngamuk, Bantai Tottenham Hotspur di King Power Stadium

Baca Juga: Kemenkumham DKI Gelar Diseminasi Penjaringan Calon Pemberi Bantuan Hukum, Ibnu Chuldun: Semangat Mengabdi

Bayi tersebut ditemukan di antara puing-puing bangunan di Turki bagian selatan, enam hari sejak dua gempa besar mengguncang wilayah tersebut.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 dan 7,6, tersebut berpusat di Provinsi Kahramanmaras, berdampak pada 13 juta orang di 10 provinsi, termasuk Hatay, Gaziantep, Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.

Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, merasakan getaran kuat yang terjadi dalam waktu kurang dari 10 jam.***