DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Fakta 7 Kasus Penderita Cacar Monyet di Indonesia, Semua Pria dan Tertular Melalui Kontak Seksual

image
Ilustrasi Cacar monyet atau Monkeypox. Ini Fakta 7 Kasus Penderita di Indonesia

ORBITINDONESIA.COM- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan terdapat tujuh kasus penularan cacar monyet di Indonesia.

Dari 7 kasus tersebut, enam di antaranya menderita kasus cacar monyet atau mpox itu, berada Jakarta.

Kasus cacar monyet ini, diderita oleh orang dengan HIV (ODHIV) dan memiliki orientasi biseksual. Penularan ini diduga kuat akibat kontak seksual.

Baca Juga: Waspada Penularan Cacar Monyet, Ini Daftar Kasus di Sejumlah Negara Termasuk Indonesia

"Dari hasil penelusuran diketahui enam pasien cacar monyet merupakan ODHIV dan memiliki orientasi biseksual," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu dikutip dari Antara, Selasa 24 Oktober 2023.

Dikatakan Maxi mayoritas pasien terkonfirmasi cacar monyet adalah laki-laki berusia produktif antara 25--29 tahun, sementara sisanya adalah laki-laki berusia 30--39 tahun.

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium per 13 Oktober 2023, kata Maxi, Kemenkes RI mendeteksi total tujuh kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia pada tahun ini.

Baca Juga: Jean Claude Van Damme, Aktor Laga yang Dulunya Kurus dan Lemah

Jumlah tersebut di luar satu kasus perdana yang ditemukan di Indonesia pada medio 2022.

Seluruh kasus konfirmasi ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Rinciannya, satu kasus dilaporkan dari Jatinegara, Mampang satu kasus, Kebayoran Lama satu kasus, Setiabudi dua kasus, Grogol Petamburan satu kasus, dan Kembangan satu kasus.

Maxi mengatakan saat ini seluruh pasien sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di Jakarta.

Baca Juga: Juru Bicara TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD Tama S Langkun Khawatirkan Netralitas Aparat Negara di Pemilu 2024

Perawatan akan dilakukan hingga luka mengering dengan sempurna.

“Untuk kondisinya, semua baik dan stabil. Kita pantau secara ketat dan terus menerus. Saat ini kita juga sedang memonitor pihak-pihak yang melakukan kontak erat dengan pasien,” ujarnya.

Maxi mengatakan bahwa pasien cacar monyet memiliki faktor prilaku seks beresiko dengan munculnya lesi dan ruam kemerahan, dan diikuti dengan demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia, ruam, dan sulit menelan.

Penularan terjadi dari manusia ke manusia karena kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi, kata Maxi menambahkan.

Menyikapi kasus tersebut, Kemenkes RI melakukan upaya penanggulangan cacar monyet berupa surveilans, terapeutik dan vaksinasi.

Menurut Maxi upaya surveilans dilakukan dengan penyelidikan epidemiologi dan penyiapan laboratorium pemeriksa.***

 

 

Berita Terkait