DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Upaya Pemerintah Cegah dan Deteksi Penyakit Sejak Dini Melalui Layanan BGSi dengan Manfaatkan Data Genomik

image
Ilustrasi, Layanan BGSi untuk cegah dan deteksi penyakit sejak dini

 

ORBITINDONESIA.COM – BGSi merupakan singkatan dari Biomedical Genome Science Intiavive merupakan inisiatif nasional pertama untuk mendorong pemanfaatan data genomic

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI perkenalkan BGSi pertama kali pada Agustus 2022 dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di bidang kesehatan.

Dengan memanfaaatkan data genomic, layanan BGSi dapat mendeteksi penyakit dengan lebih cepat, tepat dan akurat sehingga proses pengobatan pun bisa lebih presisi.

Baca Juga: Apakah Suguru Geto akan Tewas Setelah Gagal Melindungi Riko Amanai di Anime Jujutsu Kaisen Season 2

Cara kerja BGSi adalah dengan mengandalkan whole genome sequencing (WGS), yaitu teknologi pengumpulan informasi genetik (genom) dari manusia maupun patogen seperti virus dan bakteri.

Mengenal layanan BGSi:

Inisiatif ini merupakan bagian dari transformasi kesehatan pilar keenam yaitu transformasi teknologi kesehatan yang memanfaatkan informasi genomik manusia maupun virus dan bakteri.

Baca Juga: David De Gea Resmi Tinggalkan Manchester United, Selamat Tinggal Legend

Semakin cepat kita dapat mendeteksi suatu penyakit maka risiko penularan kepada orang lain dan masyarakat bisa ditekan.

Sebagai contoh, untuk pemeriksaan resistensi kuman tuberkulosis (TBC) terhadap antibiotik yang ada, hanya membutuhkan waktu satu hari dari sebelumnya memakan waktu 4 minggu.

Hal ini dapat membantu proses pengobatan yang bisa dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.

Baca Juga: Fakta Unik Kekuatan Gear 5 Monkey D. Luffy Sun God Nika yang Muncul di Anime One Piece Episode 1071 dan 107

BGSi akan menjadi contoh best practice, dimana semua pemeriksaan dan analisis yang akan dilakukan BGSi semuanya dilakukan di Indonesia tanpa harus mengirim sampel maupun data ke pihak luar negeri.

Dengan ini, BGSi akan bertindak sebagai suporter dalam pencapaian peningkatan pelayanan kesehatan precision medicine.

Para peneliti, klinisi, maupun entrepreneur Indonesia berperan sebagai player riset untuk mengembangkan produk kesehatan dalam negeri.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Bhayangkara Presisi Melawan RANS Nusantara FC di Pekan Kedua BRI Liga 1

Kerjasama riset akan dilakukan berdasarkan proposal (proposal based) sehingga tidak serta merta data dibagikan untuk semua pihak, melainkan harus melalui ijin etik dan review dari board scientific.

Kelebihan BGSi

Jaminan keamanan dan kerahasiaan data pribadi terjamin karena data disimpan di 3 platform database berbeda sehingga tidak dapat dengan mudah diakses dan dikorelasikan.

Baca Juga: Siapakah Coby Si Anak Cengeng yang Jadi Teman Monkey D. Luffy di One Piece Live Action Netflix

Berikut database yang digunakan untuk layanan BGSi:

Database Registri Penyakit

Database Biobank

Baca Juga: Wali Kota Ari Maulana Hakim Minta Abang None Jakarta Utara Promsikan Sektor Wisata

Database Genomik

Selain itu, Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan BSSN RI (Badan Siber dan Sandi Negara) untuk penyimpanan data.***

Berita Terkait