DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kursi Panas Ganjar Pranowo Dalam Kuliah Kebangsaan di FISIP UI

image
Ganjar Pranowo

ORBITINDONESIA.COM - Tadi pagi, aku sengaja mencuri-curi waktu di tempat kerja untuk menyimak acara Ganjar Pranowo di Universitas Indonesia lewat streaming Youtube. Calon presiden berambut putih itu mendapat undangan mengisi kuliah kebangsaan bertema: Hendak Ke mana Indonesia Kita?

Usai pemaparan, ternyata acara disi sesi tanya jawab. Sudah ada penelis dan mahasiswa yang siap menghabisi Ganjar Pranowo dengan pertanyaan-pertanyaan kritis. Bakal seru sekali pastinya.

Bahkan pikiranku diam-diam terus meracau sendiri, mungkinkah Ganjar Pranowo bisa melewati kursi panas itu dengan baik, atau justru bakal tak bisa berkutik.

Baca Juga: Karen Agustiawan Mantan Direktur Utama Pertamina, Resmi Ditahan oleh KPK dalam Kasus Korupsi LNG

Ternyata semua pertanyaan bisa dijawab Ganjar dengan lugas dan terang. Apa yang diuraikan Ganjar bahkan begitu detail dan justru mudah dicerna bagi semua kalangan. Sangat jauh dari kesan normatif yang berbalut janji.

Sampai kemudian tibalah satu pertanyaan yang sangat menohok datang dari seorang mahasiswa bernama Naufal. Ia lantang bertanya "Bapak ini petugas partai atau petugas rakyat?"

Mendengar pertanyaan itu, aku sempat tersedak asap rokok yang sedang kuhisap. Langsung aku teguk air putih sebanyak-banyaknya. Pikirku, kali ini Ganjar pasti bakal tersudut.

Lagi-lagi di luar dugaan, sosok rambut putih itu meresponnya dengan santai, bahkan dengan balik tanya, bagaimana Naufal melihat Ganjar Pranowo selama menjabat gubernur. Itu adalah jawaban paling gemilang yang pernah aku dengar. Bukan hanya mengejutkan, namun sekaligus juga menyadarkan. Ratusan kilometer jauhnya, tanpa sadar, aku ikut bertepuk tangan.

Baca Juga: GEGER! Elon Musk Menyatakan Rencananya untuk Memungut Biaya Langganan dari Pengguna X sebelumnya Twitter

Jika melihat rekam jejaknya di Jawa Tengah, isu-isu sosial memang menjadi fokus perhatian Ganjar. Pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan rakyat, di sanalah konsistensi Ganjar berpijak.

Para elit parpol tentu tidak butuh sekolah gratis. Mereka bisa menyekolahkan anaknya di sekolah yang mahal, berstandar internasional.

Tapi Ganjar menciptakan sekolah gratis agar warga kurang mampu juga bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Ganjar sadar, semua orang berhak memiliki masa depan yang baik, salah satunya melalui pendidikan.

Tentu masih banyak program-program Ganjar lainnya yang seluruhnya bermuara pada rakyat. Ganjar sangat jelas memperjuangkan kebijakan-kebijakan yang dianggapnya akan meningkatkan kualitas hidup rakyat, terlepas dari instruksi partai politiknya ataupun tidak.

Baca Juga: NASA Sedang Ciptakan Robot Humanoid untuk Bantu Pekerjaan Astronot di Luar Angkasa

Ingat, pada Pilkada 2018, suara Ganjar kalah di Brebes, Tegal, dan Kebumen. Tapi Ganjar membuktikan dirinya petugas rakyat dengan tetap memberikan perhatian yang lebih terhadap masyarakat di sana, tidak membeda-bedakan.

Bahkan Brebes adalah yang pertama kali merasakan program hunian yang digagas Ganjar: Tuku Lemah Oleh Omah. Kelompok masyarakat pedagang asongan, termasuk sopir merasakan manfaat itu. Belum lagi akses infrastrukturnya yang betul-betul diperhatikan Ganjar, hingga soal penanganan stunting.

"Saya memang kader partai, tapi gubernur, maupun presiden selamanya adalah pelayan rakyat," ujar Ganjar dengan lugas.

Seorang pemimpin sejati memang memberikan bukti, bukan janji. Rasa-rasanya frase petugas partai memang kerap dikonotasikan negatif oleh rival politiknya. Tapi Ganjar tampaknya tidak mempersoalkan itu. Ia lebih memilih menjawabnya dengan bukti dan kinerja.

(Oleh: Septian Raharjo)

Berita Terkait