Inilah Penyebab Partai Politik Berbasis Islam Mengecil Suaranya dari Pemilu ke Pemilu Versi LSI Denny JA

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 10:00 WIB
Inilah Penyebab Suara Partai Politik Berbasis Islam Mengecil dari Pemilu ke Pemilu. (OrbitIndonesia)
Inilah Penyebab Suara Partai Politik Berbasis Islam Mengecil dari Pemilu ke Pemilu. (OrbitIndonesia)

ORBITNDONESIA.COM – Hasil survei dan analisis LSI Denny JA menyebut bahwa mengecilnya suara Partai politik berbasis Islam pada pemilu salah satunya adalah ketiadaan calon presiden berlatar belakang santri yang kuat.

Selain itu, menurut temuan LSI Denny JA yang dipaparkan oleh peneliti LSI Denny JA Ade Mulyana dalam jumpa pers hasil suvei bertema Mengecilnya Partai berbasis Islam di Jakarta Jumat 17 Maret 2023, suara Partai berbasis Islam mengecil karena depolitisasi Islam era Orde Baru selama 20 tahun (1978 sampai 1988) sewaktu rezim Soeharto berkuasa.

Dan, penyebab lainnya yang mengempiskan suara Partai politik berbasis Islam adalah miskinnya inovasi segar dari Partai politik itu sendiri dalam menambah dukungan.

Hasil survei LSI Denny JA menyebut, jumlah suara Partai politik berbasis Islam akan mengecil di Pemilu 2024 dibanding sebelum-sebelumnya.

Baca Juga: Mengecilnya Partai Politik Berbais Islam di Indonesia

Jumlah suara Partai berbasis Islam (PKB, PKS, PAN, PPP, PBB, Partai Ummat, dan Partai Gelora) sekitar 17,6 persen.

Sedangkan jumlah suara Partai berbasis nasionalis (PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, Perindo, PSI, Hanura, Garuda, Buruh, PKPI, dan PKN) diperkirakan mencapai 61 persen.

Sedangkan 21,4 persen suara pemilih belum menentukan jawaban.

Perbandingan jumlah suara antara Partai politik berbasis Islam dan nasionalis di Pemilu 2024 adalah 1 berbanding 3,5 persen.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Jumlah Suara Partai Politik Berbasis Islam Suaranya akan Mengecil di Pemilu 2024

Jumlah suara Partai politik berbasis Islam di Pemilu 2024 menurut survei LSI Denny JA akan menjadi yang terkecil dibanding pemilu sebelumnya.

“Total dukungan kepada Partai berbasis Islam potensial terkecil alam sejarah pemilu di Indonesia,” kata Ade Mulyana.

Menurut data pemilu 2019, jumlah suara berbasis Islam (PKB, PAN, PKS, PBB, dan PPP) sebesar 30,1 persen, sedangkan berbasis nasionalis 69,9 persen. Atau perbandingannya 1 berbanding 2,3 persen.

Dalam pemilu 2014, suara Partai berbasis Islam (PKB, PAN, PKS, PPP, dan BBB) mencapai 31,4 persen, sedanhkan Partai berbasis nasionalis 68,6 persen atau 1 berbanding 2,2.

Halaman:

Editor: Syahdu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X