ORBITINDONESIA.COM- Cuaca buruk hujan, angin puting beliung disertai petir terjadi di kawasan Jember mulai sore hingga malam hari kemarin, Jumat 24 Maret 2023.
Akibatnya, puluhan pohon tumbang dan rumah rusak, serta 5 orang korban tersambar petir akibat cuaca buruk di Jember.
Hingga Sabtu dini hari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember baru tuntas melalukan kajian dan pendataan dampak cuaca buruk.
Baca Juga: Piala Dunia U20: Suporter Indonesia Mendukung Piala Dunia U20 Tanpa Unsur Politik
BPBD Jember menyebut, peristiwa angin puting beliung dan sambaran petir pada hari Jum'at 24 Maret 2023 Pukul 13.30 WIB.
Peristiwa tersebut terjadi di 2 Kecamatan Kabupaten Jember, yaitu Kecamatan Sumbersari (Angin Puting Beliung) dan Kecamatan Kaliwates (Sambaran Petir)
Dari peristiwa tersebut menyebabkan total 10 Rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat, lebih dari 30 pohon tumbang dengan diameter ±30cm - ±100cm.
Kemudian 5 orang tersambar petir dan 1 orang diantaranya meninggal dunia (MD).
Hingga Sabtu 25 Maret 2023 Pukul 02.30 WIB Kaji cepat angin puting beliung dan sambaran petir selesai.
Salah satu korban sambaran petir hingga saat ini masih di rawat di rumah sakit.
Baca Juga: TRAGIS, Pria di Manado Diterkam Buaya saat Mencari Ikan, Langsung Tewas Setelah Terkena Gigitan
Menghadapi potensi bahaya seperti angin kencang dan cuaca ekstrim.
Masyarakat diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan apabila di wilayahnya turun hujan lebat dengan durasi lama.
Masyarakat diharapkan segera melaporkan kepada dinas terkait jika terjadi hal yang mengancam serta membahayakan.***
Artikel Terkait
Kemenag Jember Tunggu Keputusan Presiden, Inilah Alasan Biaya Haji Naik Menjadi Rp 49,8 Juta
Diduga Korupsi Dana Desa, Kejaksaan Negeri Jember Jebloskan Kepala Desa Pocangan dan 1 ASN ke Tahanan
Sedih, Baru Sebulan, Pesawat Cessna Grand Caravan Rute Jember Surabaya Berhenti Beroperasi, Inilah Penyebabnya
Waduh Keterbukaan Informasi Publik di Jember Rendah, Ketty Tri Setyorini: Berita Penuh Pencitraan
Datang ke Jember, Moeldoko Sebut Ancaman Krisis Air Semakin Nyata, Petani Harus Tetap Rukun