DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kasus Johnny G Plate Dituduh Sebuah Intervensi Kekuasaan, Itu Fitnah Keji

image
Johnny G Plate, Menteri Kominfo dari Nasdem yang tersangka korupsi.

 

ORBITINDONESIA.COM - Ada yang mencoba membangun logika fuzzy, dengan mengatakan, bahwa kasus hukum Johnny G Plate adalah sebuah intervensi kekuasaan. Logika ini sesat, dan sebuah fitnah yang sangat keji terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.

Saya orang teknik, dibesarkan di lingkungan akademik dengan nalar/logika tertib dan runtut, sistematis dan sistemik. Namun saya tetap mampu menghandle logika fuzzy.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Alam semesta ini chaos. Namun di dalamnya ada keteraturan yang keterulangannya sangat tinggi. Itulah ilmu pengetahuan.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Pertandingan Liga Inggris di Game Week ke 37: Pekan Penentuan Juara

Surya Paloh memanfaatkan logika sesat tersebut saat jumpa pers di Nasdem Tower, walau statements Paloh tidak clear and clean. Itulah Surya Paloh, dari dulu dia begitu gayanya.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Restorasi Indonesia? Sebuah perubahan Indonesia menuju kondisi yang lebih baik? Retorika politik.

Kejahatan Johnny G Plate murni kejahatan korupsi, yang jelas sangat menyengsarakan rakyat banyak dan merugikan keuangan negara. Nilai proyek 11 T rupiah, dikorupsi 8,32 T rupiah. Dasar maling negara. Ke mana larinya uang itu? Well, maybe I know.

Respon Partai Nasdem dan Anies Baswedan saat ini, cukup bagi saya, untuk memprediksi apa yang terjadi sesungguhnya.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Baca Juga: Kadinkes Reihana Minta Klarifikasi Harta LHKPN Ditunda, KPK Tak Tinggal Diam Langsung Terjunkan Tim ke Lampung

Tidak ada dasar politik, etik dan moral bagi Partai Nasdem untuk terus bertahan dalam koalisi parpol Pemerintahan Presiden Jokowi.

Deklarasi Partai Nasdem terhadap Anies Baswedan sebagai bakal Capres 2024, bagi saya, adalah sebuah ambisi politik yang sangat ambisius. Yakni, dengan logika politik pincang/degleng dan melanggar fatsun politik in respect with platform politik koalisi parpol Pemerintahan Presiden Jokowi, di mana Partai Nasdem ada di dalamnya.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Prediksi saya bisa jadi benar, bahwa sebagai berikut:
1. Koalisi perubahan akan layu sebelum berkembang. Ada lagunya.
2. Partai Nasdem akan tenggelam di bawah Parlementer Threshold (PT) pada Pileg 2024.
3. Anies Baswedan akan gagal nyapres di Pilpres 2024.

Baca Juga: Klasemen Sementara di Pekan Penentuan Gelar Juara Liga Inggris: The Forest vs Arsenal, Man City vs Chelsea

Sekali lagi kasus hukum Johnny G Plate bukan sebuah intervensi kekuasaan. Ini murni kejahatan korupsi. Logikanya sederhana. Bagaimana bisa Gregorious Alex Plate, adik kandung Johnny G Plate, bisa dapat uang 500 juta rupiah dari proyek BTS? Memangnya Kominfo RI milik mbah buyutnya Johnny G Plate?

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Saya mendukung penuh langkah Kejagung RI dalam menanganni kasus korupsi Johnny G Plate hingga tuntas.

Saya yakin, Partai Demokrat dan PKS akan berpikir ulang gabung Partai Nasdem dalam koalisi perubahan. Tidak mau ikut kena getahnya. Taruhannya elektabilitas partainya, mau nyungsep? Aja cedhak-cedhak kebo gupak.

Baca Juga: Profil Lengkap Hibarkah Kurnia, Sosok Dosen Cabul Sekaligus Bos yang Minta Jatah Tidur Bareng Karyawati AD

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Saya tidak perlu teriak-teriak Tenggelamkan Partai Nasdem, Tenggelamkan Anies Baswedan. Itu tidak perlu. Alam semesta akan menenggelamkan keduanya secara meyakinkan dan pasti. The nature finds the way.

Kriteria Presiden RI 2024 adalah yang terbaik dari yang ada dan minim resiko. Terimakasih.

Yogyakarta, 18 Mei 2023
BPW. Hamengkunegara

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Ir. KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara Hamengkunegara, M. Sc., Lic. Eng. Ph.D. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; Seniman/Budayawan Yogyakarta. ***

Berita Terkait