DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ini Hasil Rapat Terbatas yang Dilakukan Presiden Jokowi Mengenai Polusi Udara di Jakarta yang Semakin Parah

image
Hasil Rapat Terbatas yang Dilakukan Oleh Presiden Jokowi Mengenai Polusi Udara Jakarta yang Semakin Parah

ORBITINDONESIA.COM – Baru-baru ini, Presiden Jokowi beserta jajarannya menggelar rapat terbatas untuk membahas pencemaran dan polusi udara yang terjadi di Jakarta.

Rapat terbatas yang digelar di Istana Merdeka ini diadakan untuk membahas mengenai polusi udara yang terjadi di Jakarta kian hari kian mencekam.

Baca Juga: 14 Klub Sepak Bola Papan Atas di Asia Tenggara Siap Bertanding di Kualifikasi ASEAN Club Championship Juli

Dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi mengungkapkan kekhawatiran polusi udara yang kini tengah terjadi di Jakarta dan mencari solusi untuk segera mengatasi permasalahan ini.

Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Kian Mengkhawatirkan, Kenali 5 Penyakit Respirasi Berbahaya Bagi Kesehatan

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @jokowi, Presiden ke 7 Indonesia ini menjelaskan bagaimana kondisi udara di wilayah Jabodetabek.

Baca Juga: Pilkada Jakarta, Anthony Leong: Ahok Punya Energi dan Modal Sosial Besar untuk Bertarung

Menurutnya, selama satu pekan terakhir, kualitas udara di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) sangatlah buruk.

Bahkan pada hari Minggu, 13 Agustus 2023 yang lalu, indeks kualitas udara DKI Jakarta berada di angka 156 dengan kata lain tidak sehat.

Baca Juga: Waspada! Orang Terpapar Polusi Udara Rentan Terkena ISPA, Berikut Gejala dan Solusinya

Baca Juga: Piala Asia Putri U17: China Menang Melawan Thailand

Ia juga mengatakan bahwa buruknya kualitas udara di Jabodetabek disebabkan oleh beberapa faktor yaitu cuaca hingga emisi karbon.

Menurutnya, kemarau panjang selama tiga bulan terakhir telah menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi.

selain itu, faktor pembuangan emisi dari transportasi, dan kegiatan industri di Jabodetabek juga menjadi masalah serius yang menyebabkan polusi udara di Jabodetabek kian mengkhawatirkan.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Bantah Melobi Kursi Kabinet Ketika Kunjungan Rombongan PAN Temui Presiden Jokowi

Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Belum Membaik, Pemprov DKI Jakarta dan Korlantas Polri Bentuk Satgas Razia Kendaraan

Dalam rapat terbatas yang membahas kualitas udara di wilayah Jabodetabek tersebut, Jokowi menyampaikan arahan kepada pemerintah terkait untuk segera ditindaklanjuti.

Dalam arahannya, ia meminta pemerintah terkait untuk segera menindaklanjuti masalah ini dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Baca Juga: Anggota DPR RI Dedi Mulyadi Sebut Penyanyi Mahalini Dinikahi Rizky Febian Sesuai Syariat Islam

Presiden Jokowi berpendapat bahwa dalam jangka pendek harus dilakukan intervensi untuk meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek agar menjadi lebih baik.

Baca Juga: Peringkat Pertama Kota Paling Tercemar di Dunia, Polusi Udara di Jakarta Mulai Jadi Sorotan Media Asing

Intervensi tersebut berupa rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek, dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi EURO 5 dan EURO 6.

Baca Juga: Pilkada Solo: Kaesang Pangarep Bikin Target Menangkan Calon yang Diusung PSI

Selain itu, Jokowi juga memerintahkan untuk memperbanyak ruang terbuka hijau karena dinilai dapat memberi manfaat jangka panjang.

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah harus berani mendorong perusahaan yang ada di wilayah Jabodetabek untuk melakukan hybrid working.

Baca Juga: Polusi Udara Ibukota Meningkat, Berikut Tips Jalan Sehat Ramah Lingkungan di Jakarta

Baca Juga: Liga 1: Pertandingan Bali United Melawan Persib Bandung Dipindah ke Training Center Tanpa Penonton

“Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor-kantor melaksanakan hybrid working, work from office, work from home,” kata Jokowi dalam akun Instagramnya.

Jokowi juga meminta jajaran pemerintah konsisten melaksanakan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil dalam jangka menengah.

Ia berharap agar pemerintah terkait segera mendorong semua pihak beralih ke transportasi massal seperti LRT, MRT, hingga kereta cepat.

Baca Juga: Di World Water Forum di Bali, Sandiaga Uno: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Siapkan Indonesia Pavilion

Baca Juga: TRENDING, Polusi Udara di Jakarta Disorot Media Asing, Mulai Reuters hingga The Strait Times

Sementara itu, untuk jangka panjang, jajaran pemerintah harus memperkuat aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Selain itu perlu juga dilakukan pengawasan terhadap sektor industri dan pembangkit listrik, terutama di sekitar Jabodetabek.

Baca Juga: Yang Tercecer Di Era Kemerdekaan (7): Wahidin dan Rel Kereta Api Kematian

Dan yang terakhir, ia meminta agar banyak pihak segera mengedukasi publik yang seluas-luasnya agar paham betul akan kesadaran diri dalam menjaga lingkungan.***

Berita Terkait