Hari Radio Nasional, Inilah Fakta di Balik Sejarah Berdirinya Radio Republik lndonesia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 07 September 2022 08:57 WIB
ORBITINDONESIA - Hari Radio Nasional tahun ini jatuh pada hari Minggu, 11 September 2022.
Hari Radio Nasional juga lekat dengan Hari Lahir Radio Republik lndonesia (RRI) yang ke 77 tahun, sejak berdirinya pada 11 September 1945.
Baca Juga: Amerika Tawarkan Data Rahasia ke Israel untuk Temukan Pemimpin Hamas Tanpa Harus Menyerang Rafah
Terdapat sejarah panjang yang melatarbelakangi Hari Radio Nasional.
Baca Juga: 13 Sikap Ahlussunnah Terhadap Pemerintah Kaum Muslimin
Berikut ini adalah sejumlah fakta tentang Hari Radio Nasional, sebagaimana dilansir dari KabarLumajang.com dalam artikel berjudul 4 Fakta Bersejarah Dibalik Hari Radio Nasional Tanggal 11 September:
Baca Juga: Hamas: Seorang Sandera Warga Inggris Tewas Terkena Bom Israel
1. Lahirnya RRI dipicu oleh terhentinya siaran radio Hoso Kyoku
Pada tanggal 19 Agustus 1945 siaran radio Hoso Kyoku dihentikan.
Akibatnya, masyarakat Indonesia yang baru merdeka buta akan beragam informasi.
Baca Juga: Bebaskan Palestina: Ratusan Orang dari Berbagai Kalangan di Jepang Ikuti The Intifada March
Baca Juga: Mantan Bupati Banyuwangi Azwar Anas Dilantik Presiden Jokowi Jadi Menteri PAN RB Siang Ini
Di tengah kondisi itulah tersiar kabar lewat radio bahwa Inggris akan melucuti Jepang sekaligus menjaga keamanan hingga Belanda mampu menjalankan kekuasaannya.
Hal itu menjadikan orang-orang yang aktif di radio pada masa penjajahan Jepang sadar jika radio diperlukan sebagai corong informasi dan komunikasi pemerintah Republik Indonesia dengan rakyatnya.
Baca Juga: MotoGP Prancis: Disiarkan Langsung Oleh Trans7 Minggu Malam Ini
2. Pada 11 September 1945 muncul imbauan agar pemerintah mendirikan radio
Menyadari pentingnya keberadaan radio, Abdulrahman Saleh, Adang Kadarusman, Soehardi, Soetarji Hardjolukita, Soemarmadi, Sudomomarto, Harto, dan Maladi mengadakan pertemuan tanggal 11 September 1945 pukul 17.00.
Baca Juga: Rumitnya Perang Pencitraan Anies Baswedan: Bapak Politik Identitas vs Bapak Kesetaraan
Baca Juga: Al Hilal Juara Liga Saudi, Cristiano Ronaldo Masih Berpeluang Raih Trofi Pencetak Gol Terbanyak
Kedelapan perwakilan eks stasiun radio Hosu Kyoku tersebut berkumpul di gedung Raad Van Indje Pejambon untuk membahas berbagai hal terkait pendirian radio. Salah satunya adalah mengimbau kepada pemerintah untuk mendirikan radio yang bisa digunakan sebagai alat komunikasi antara pemerintah dengan rakyat.
Komunitas yang lebih cepat dan tidak mudah terputus saat pertempuran menjadi alasan mengapa radio dipilih sebagai alat komunikasi.
3. Terdapat tiga simpulan dari pertemuan kedelapan perwakilan eks stasiun radio Hosu Kyoku di gedung Raad Van Indje Pejambon
Baca Juga: Kaesang Bagikan Kabar Suka Cita: Istrinya Hamil
Di akhir pertemuan, Abdulrachman Saleh selaku ketua delegasi membuat tiga simpulan antara lain:
Baca Juga: Head To Head Hingga Prediksi Skor Madura United Melawan Bhayangkara Pekan ke 9 Liga 1 2022/2023
a. Pembentukan Persatuan Radio Republik Indonesia yang akan meneruskan penyiaran dari 8 stasiun di Jawa
Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (8): Mencari Kakek di Hutan Kalimantan
b. Mempersembahkan RRI kepada Presiden dan Pemerintah RI sebagai alat komunikasi dengan rakyat
c. Mengimbau supaya semua hubungan antara pemerintah dan RRI disalurkan melalui Abdulrachman Saleh
Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Madura United Melawan Bhayangkara FC
Baca Juga: Solois dan Anggota Grup Band One Direction, Niall Horan: Terima kasih Jakarta!
4. Abdulrachman Saleh menjadi pimpinan RRI yang pertama
Setelah mengadakan rapat di gedung Raad Van Indje Pejambon, delapan perwakilan stasiun radio di Jawa mengadakan pertemuan di rumah Adang Kadarusman.
Tepatnya pada tanggal 11 September 1945 pukul 24.00.
Baca Juga: Liga Champions Asia: Yokohama Marinos Menang Melawan Al Ain di Leg Pertama Final
Adapun perwakilan rakyat ikut dalam pertemuan tersebut adalah Soemarmad dan Soedomomarto dari Yogyakarta; Soetaryo dari Purwokerto; Maladi dan Soetardi Hardjolukito dari Surakarta; Soehardi dan Harto dari Semarang; serta Darya, Sakti Alamsyah, dan Agus Marahsutan dari Bandung.
Baca Juga: Liga Champions: Dinamo Zagreb Sukses Taklukkan Chelsea, Debut Mengecewakan Aubameyang
Namun, karena tidak adanya perwakilan daerah Surabaya dan Malang tidak ikut dalam rapat.
Baca Juga: Hendrajit: Membaca Benang Merah Dalam Buku Novel Steve Berry dan Dan Brown
Keputusan dari rapat tersebut adalah mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI) dengan Abdulrachman Saleh sebagai pemimpin.*** (Afin Yuliani/KabarLumajang.com)