DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

15 Anak Ini Mendadak Sujud di Kaki Ibunya, Minta Ampun Setelah Lakukan Hal Memalukan

image
15 Anak Ini Mendadak Sujud di Kaki Ibunya, Minta Ampun Setelah Lakukan Hal Memalukan/ Dok PMJnews

ORBITINDONESIA -Sebanyak 15 anak di Jakarta Selatan mendadak meminta ampun bersujud di kaki ibunya masing-masing.

Para anak muda di Jakarta ini minta ampun ke ibunya setelah melakukan hal yang memalukan.

Mulanya, 15 anak muda yang masih duduk di bangku SMP ini terlibat tawuran di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Resmi, Rizky Pellu CLBK dengan PSM Makassar

Baca Juga: Sah, DPR Setujui Laksamana TNI Yudo Margono Jadi Panglima TNI

Polisi lantas melakukan pembinaan terhadap belasan siswa SMP dengan dihukum bersujud di kaki orangtuanya.

"Saya bertemu dengan para orang tua dari adik-adik kita yang sempat terlibat tawuran di Lenteng Agung. 15 orang yang kami datakan. Mereka bersimpuh dihadapan orang tuanya," ungkap Kapolsek Jagakarsa, Kompol Multazam kepada wartawan, Jumat 2 Desember 2022.

Baca Juga: Ingin Berkebun Tapi Halaman Sempit, Ini Tips Budidaya Kangkung dengan Sistem Hidroponik

Pada kesempatan yang sama, Multazam meminta kepada para orang tua lebih memperhatikan anak-anaknya agar tidak terjerumus kenakalan remaja, salah satunya aksi tawuran.

Baca Juga: Kelilingi Papua Lima Hari, Wapres Maruf Amin: Saya Tawaf

"Mengingatkan orang tua untuk menjaga buah hatinya agar lebih positif lagi dalam bergaul, karena di luar sekolah anak-anak adalah tanggung jawab orangtua dan keluarga," tuturnya.

Baca Juga: Kemenkumham DKI Gelar Diseminasi Penjaringan Calon Pemberi Bantuan Hukum, Ibnu Chuldun: Semangat Mengabdi

Multazam mengingatkan kepada para pelajar untuk tidak mengulangi perbuatannya. Menurutnya, aksi tawuran terlebih memakai senjata tajam akan berdampak merugikan bagi diri sendiri.

Baca Juga: Imam Salat Magrib Berjamaah di Pondok Gede Diserang Lansia, Keluarga Beri Pengakuan Ini

"Kami ingatkan kembali bahwa tawuran ini perbuatan sia-sia dan negatif dan bisa merugikan semua pihak termasuk masyarakat, sekolah dan para orangtua," tukasnya.***

Berita Terkait