DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Penyebab Gempa Bumi di Jember Magnitudo 6,2, BMKG Sebut Ada Patahan Batuan

image
Penyebab Gempa Bumi di Jember Magnitudo 6,2, BMKG Sebut Ada Patahan Batuan. Ilustrasi. Gempa bumi

ORBITINDONESIA- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab gempa bumi di Kabupaten Jember berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi pada siang ini, Selasa 6 Desember 2022.

BMKG menyebut, gempa yang berpusat di selatan Jawa Timur ini akibat adanya deformasi atau patahan batuan di zona outerise.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, 6 Desember 2022.

Baca Juga: Begini Kronologi Perampokan Alfamart di Bekasi, Tak Butuh Waktu Lama Langsung Diringkus

Ia mengemukakan, gempa terjadi pada pukul 13.07.48 WIB, Selasa (6/12) dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,70 derajat Lintang Selatan, 113,38 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 223 kilometer arah selatan Kota Jember, Jawa Timur pada kedalaman 10 km.

Ia menambahkan, gempa bumi itu berdampak dan dirasakan di daerah Jember, Gubukmas, Mataram, Kepanjen, dan Sumberpucung dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Gempa itu juga dirasakan di daerah Kuta dan Kuta Selatan dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Baca Juga: Panik Akibat Gempa, Siswa SMKN 4 Jember yang Sedang Ujian di Lantai Tiga Berhamburan

Kemudian, daerah Madiun, Ponorogo, Bantul, Yogyakarta, Sawahan, Klaten, Banyuwangi, dan Karangasem dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Hingga pukul 13.30 WIB, Daryono menyampaikan, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan kekuatan terbesar M4,6.

Baca Juga: Bikin Konten Video Berisi Opini Negatif di Media Sosial, Polisi di Toraja Ini Minta Maaf

Ia menambahkan, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.***

Berita Terkait