DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kiai di Jember Siap Jalan Jongkok dari Jember ke Jakarta Bila Tuduhan Mesum Bersama Santrinya Terbukti Benar

image
Kiai di Jember Siap Jalan Jongkok dari Jember ke Jakarta Bila Tuduhan Mesum Bersama Santrinya Terbukti Benar/Tangkapan Layar YouTube Benteng Aqidah

ORBITINDONESIA- Pengakuan mengejutkan datang dari kiai asal Jember, FH yang diduga melakukan perbuatan mesum dengan santrinya di ruangan khusus pondok pesantren.

FH mengatakan bila sampai tuduhan mesum yang dilayangkan kepadanya terbukti, maka ia siap jalan jongkok dari Jember ke Jakarta.

Hal ini disampaikan FH, melalui kanal YouTube Benteng Aqidah yang berisi klarifikasi terkait tuduhan dari istrinya terkait dugaan mesum dengan santrinya sendiri.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Istri Seorang Kiai di Jember Curiga, Suaminya Mesum dengan Santrinya di Ruangan Khusus Saat Tengah Malam

Lewat kanal YouTube Benteng Aqidah, FH menyampaikan sejumlah pernyataan yang membantah perbuatan mesum dengan santrinya.

"Kita tunggu, buktikan di pengadilan Anda semuanya, cooling down dahulu," kata FH dikutip Orbit Indonesia di YouTube Benteng Aqidah, Sabtu 7 Januari 2023.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

"Jamaah semua...kita tunggu di pengadilan. Sampai mana dia membawa bukti dan saya akan sesumbar kepada anda semuanya"

Baca Juga: Istri Kiai di Jember Curiga, Ada Ruangan Khusus Gunakan Finger Print Diduga Jadi Tempat Mesum di Pondok

"Andai dia punya bukti entah itu pencabulan atau apapun namanya, kalau ada, bahkan dia mengatakan, kepada pihak yang diteror, dia punya video saya..."

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Bahkan secara mengejutkan FH menyatakan siap jalan jongkok dari Jember ke Jakarta dengan kondisi telanjang bulat, bila bisa membawa bukti video mesum ke persidangan.

"Kalau ada, saya ambil video itu,
saya beli 100 juta...Kalau bukti itu ada di meja hijau, di Pangadilan, saya siap jalan jongkok dari Jember ke Jakarta," ujarnya.

Baca Juga: Tanggapan Kiai di Jember yang Diduga Mesum dengan Santrinya di Ruangan Khusus Pondok Pesantren

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

"Kalau perlu saya jongkok telanjang bulat..saya serius berbicara ini," katanya.

Sebelumnya diberitakan, kasus ini bermula saat Istri FH, curiga dengan aktivitas suaminya bersama santrinya di sebuah ruangan khusus.

Ruangan khusus di Pondok Pesantren tersebut bahkan terpasang teknologi finger print yang hanya diketahui kiai.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Baca Juga: Diduga Mesum, Kiai di Jember Tanggapi Ruangan Khusus Bersama Santrinya: Tes Kenaikan Hafalan Alquran

Sebagai seorang istri, ia pun curiga. Apalagi ia tidak mengetahui password untuk masuk ke ruangan khusus tersebut.

Rasa penasaran diselimuti curiga akhirnya coba ia beranikan. Ia curiga bahwa suaminya telah selingkuh dengan santrinya. Bahkan ada dugaan pelecehan seksual.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Setelah mengantongi sejumlah bukti dugaan pelecehan seksual kiai terhadap santrinya, akhirnya sang istri melapor ke Polres Jember, Kamis 5 Januari 2023.

Baca Juga: Elza Peldi Taher: 60 Tahun Denny JA, Catatan Seorang Sahabat

Dugaan ini berdasarkan adanya rekaman CCTV.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember Iptu Dyah Vitasari mengatakan, dari laporan istri kiai, ada ruangan khusus yang sering digunakan suaminya bersama santri, masuk mulai sekitar tengah malam, keluar pukul 1-3 dini hari.

Bahkan sang istri tidak bisa masuk ke ruangan khusus tersebut, karena menggunakan teknologi finger print, juga nomor pin atau password.

"Untuk masuk ke kamar (khusus) di lantai 2 itu menggunakan teknologi IT," kata Vita usai menerima pengaduan, Kamis 5 Januari 2023.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Kunci atau pintu masuk dipasangi alat khusus finger print, juga nomor pin atau password tertentu sehingga sulit untuk masuk ke dalam ruangan itu

"Jadi Bu Nyai (istri Kiai) ini melakukan konsultasi ke Polres Jember. Tanya ke bagian PPA Polres Jember. Beliau ini melakukan pengaduan, jika pak kiai ini, disebut sering kalau malam memasukkan santrinya ke dalam ruangan khusus berbentuk kamar atau ruang pribadi pak kiai," katanya.

Selain itu, pihak istri mengaku akhir akhir ini sang kiai memang jarang tidur bersamanya.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Kiai lebih sering di lantai dua. Sementara kamar istrinya berada di lantai satu.

Anehnya, istri kiai sendiri tidak bisa masuk ke ruangan khusus yang ada di lantai dua, karena tidak mengetahui password untuk masuk.

Kecurigaan sang istri akhirnya mulai terungkap saat dirinya mencoba memeriksa handphone suaminya.

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Di dalamnya, terdapat sejumlah rekaman yang mencurigakan. Termasuk suara yang menuju ke unsur tindakan pelecehan.

Tidak hanya rekaman suara, sang istri kiai juga telah memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di ruangan tersebut.

Setelah diperiksa, hasilnya mengejutkan. Ia kaget melihat aktivitas suaminya di ruangan khusus tersebut bersama santrinya.

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

"Nah kebetulan Bu Nyai ini menyampaikan, katanya menyimpan dan mengamankan rekaman video dari kamera CCTV yang ada di dalam kamar khusus itu. Sehingga segala aktivitas di dalam ruangan itu terekam dalam bentuk video," ucapnya.

Kini Polres Jember telah mendatangi Pondok Pesantren yang ada di Ajung tersebut, Kamis 5 Januari 2024.

Sejauh ini, ada beberapa alat bukti yang diamankan. Namun, alat bukti tersebut masih akan dipilih, mana yang berkaitan dan mana yang tidak.

Baca Juga: Pembunuh Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus Jadi Tersangka, Sandi Andaryadi: Kami Apresiasi Polda Metro Jaya

Sementara FH, selaku terlapor, menilai tuduhan tersebut sebagai fitnah.

FH mengaku apa yang disampaikan istrinya saat laporan ke polres, tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Bahkan, FH menilai hal itu sebagai perbuatan yang keji.

"Itu tidak benar. Itu kegiatan yang biasa dilakukan santri dalam rangka evaluasi. Kegiatan selesai jam 11 malam, jadi evaluasi dilakukan tengah malam," kata FH.

Baca Juga: Warga Negara Asing Asal Korea Selatan Jadi Tersangka Pembunuhan Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus

Meski demikian, FH sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti permainan tersebut. FH akan menunjukkan dalam pengadilan bahwa dirinya memang tidak bersalah.

FH, selaku terlapor, menilai tuduhan tersebut sebagai fitnah. FH mengaku apa yang disampaikan istrinya saat laporan ke polres, tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.

Bahkan, FH menilai hal itu sebagai perbuatan yang keji.

Baca Juga: Di Gedung Long See Tong Kota Padang, Mahfud MD Janji Perjuangkan Hak Adat

Meski demikian, FH sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti permainan tersebut. FH akan menunjukkan dalam pengadilan bahwa dirinya memang tidak bersalah. 

"Saya akan mengikuti permainan ini, nanti kita ikuti bersama-sama di pengadilan. Biarkan proses hukum berjalan dan kita akan mengikutinya, insya Allah,” kata FH.

Terkait ruangan yang diduga sebagai lokasi kejadian, merupakan ruang studio sekaligus tempat tidur.

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Janjikan Tunjangan Ibu Hamil, Guru Mengaji, dan Bebaskan Pajak Bumi Bangunan

Beberapa juga ditempati santri saat tes kenaikan hafalan Alquran.

Terkait keterangan lain yang menuduh FH tidur dengan santri putri, FH menepis tuduhan itu.

FH menyebut tuduhan itu adalah fitnah yang keji.

Baca Juga: Syafrin Liputo: DKI Jakarta Bebas Kendaraan Bermotor Malam Natal dan Tahun Baru di Jalan Sudirman-MH Thamrin

“Tuduhan bahwa saya mencabuli santri itu parah bagi kami. Dan kami tidak bisa tinggal diam. Kami akan tetap melakukan tuntutan pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan,” tambah FH.

Jadi itulah pengakuan mengejutkan datang dari kiai asal Jember, FH yang diduga melakukan perbuatan mesum dengan santrinya di ruangan khusus pondok pesantren.***

Berita Terkait