DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

KPU Jatim Sebut Angka Partisipasi Masyarakat untuk Pemilu di Jember Rendah, Di Bawah Rata rata Jatim

image
Ilustrasi Pemilu 2024. KPU Jatim Sebut Angka Partisipasi Masyarakat untuk Pemilu di Jember Rendah, Di Bawah Rata-rata Jatim

ORBITINDONESIA- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur mencatat angka partisipasi masyarakat untuk pemilu dan pemilihan di Kabupaten Jember masih rendah, dibawah rata rata daerah di Provinsi Jawa Timur.

Komisioner KPU Provinsi Jawa Timur Divisi Sosdiklih dan Parmas, Gogot Cahyo Baskoro, menyebut, pada Pilbup 2020 misalnya, partisipasi masyarakat di Jember hanya 58,54 persen.

Padahal, partisipasi rata-rata di Jatim untuk Pilgub sudah mencapai 67,39 persen.
Kemudian partisipasi pemilu masyarakat di Kabupaten Jember juga terhitung rendah, di angka 76,05 persen.

Baca Juga: Seriea A : Juventus Melawan Udinese, Danilo Menangkan Si Nyonya Tua

"Padahal, di Jatim sudah mencapai 82,32 persen," kata Gogot saat ditemui usai pelantikan PPK di Jember, pekan ini.

Untuk itu, KPU meminta petugas PPK dan PPS lebih aktif melakukan sosialisasi, baik yang bersifat anggaran dan non anggaran.

Gogot meminta petugas PPK hingga PPS punya tanggung jawab untuk meningkatkan partisipasi di kecamatan masing masing.

Baca Juga: Istri Kiai di Jember Sebut Suaminya Sempat Rekam Aksi Mesum Bersama Santrinya

Sosialisasi pemilu tidak harus menunggu ada anggaran, ada banyak kegiatan non anggaran yang bisa dimanfaatkan.

Sejumlah kegiatan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu, kata Gogot, misalnya memanfaatkan forum warga, pengajian, PKK, yasinan, tahlilan, hingga mendatangi sekolah-sekolah.

Selain itu, menjalin komunikasi baik dari kecamatan, kepolisian, koramil, dan parpol di level kecamatan masing-masing.

Baca Juga: Kiai di Jember Siap Jalan Jongkok dari Jember ke Jakarta Bila Tuduhan Mesum Bersama Santrinya Terbukti Benar

Selanjutnya, memastikan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sudah bersih.

Jangan sampai ada orang meninggal dunia masih masuk DPT.

Hal itu akan menyumbang angka tingkat partisipasi yang rendah.***

Berita Terkait