DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Bukan Jatim Apalagi Jabar, Yogyakarta Jadi Provinsi Termiskin di Jawa, Tapi Masyarakatnya Paling Bahagia

image
Ilustrasi Yogyakarta. Bukan Jatim Apalagi Jabar, Yogyakarta Jadi Provinsi Termiskin di Jawa, Tapi Masyarakatnya Paling Bahagia

ORBITINDONESIA- Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data yang bikin ramai.

BPS menyebut provinsi termiskin di Pulau Jawa bukan Jawa Timur (Jatim) atau Jawa Barat (Jabar), namun Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dikutip Orbit Indonesia dari akun Instagram @yuswohady memberi alasan menarik. Mengapa meski disebut sebagai daerah termiskin namun kehidupan masyarakatnya bahagia.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Sekilas Sejarah Mengapa Gus Dur Sangat Dihargai Etnis Tionghoa di Indonesia

Bahkan, @yuswohady memberi judul tulisannya
"BANGGA DENGAN 'MISKIN'-NYA YOGYA".

Berikut ulasan @yuswohady yang menarik.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan


Data yg dipublikasikan BPS yg menyebut Yogya sbg provinsi TERMISKIN di Jawa bikin geger.

Baca Juga: Bentuk Penghargaan Tak Terhingga Warga Tionghoa kepada Gus Dur, Bikin Haru

Yup, krn Yogya adl kota pendidikan. Byk org pintar n tokoh nasional dr sini. Yogya jg kota pariwisata ternama yg byk dikunjungi wisatawan.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Tapi anehnya, kok msh termiskin? ????

Sy mmg tak dilahirkan di Yogya. Tp bapak sy, morotuwo, simbah, simbah buyut, pak lik, om, bude, semua tulen Yogya.

Baca Juga: Imlek, Pengunjung Destinasi Wisata Taman Mini Indonesia Indah Capai Belasan Ribu Orang

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Dan sjk kecil sy dididik dlm tradisi Yogya.

Sprti halnya bapak sy, org Yogya itu PRIHATIN-nya minta ampun.

Hidup sederhana, ngirit abizzz. Klo belanja seperlunya, tak pernah berlebihan.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Sy ingat bapak sy klo mengajari anaknya prihatin selalu menggunakan standar hidup zaman penjajahan Jepang saat beliau kecil yg miskin ampun2.

Sjk kecil hingga meninggalnya (2009), bapak sy kurus kering-kerontang.

Kenapa? Krn makannya sedikit sekali. Beliau pantang makan ayam, daging, atau telur, krn menurutnya itu terlalu "mewah".

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Org Yogya itu "urip prasojo lan sak madyo", Urip ora neko-neko."

Artinya hidup sederhana, tdk berlebihan, sewajarnya, tak byk polah-tingkah.

Dgn background kultural macam itu sy mengamini knp Yogya mjd provinsi termiskin.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Krn dlm metodologi BPS, org miskin dihitung berdsrkan pengeluaran (spending) perkapita perbulan yg berada di bwh garis kemiskinan.

Artinya, semakin byk pengeluaran, Anda semakin "kaya". Dan semakin sedikit pengeluaran, Anda semakin "miskin". ????

Konteks kultural itu pulalah yg menjawab adanya ANOMALI. Bhw di tengah posisi sbg provinsi PALING MISKIN, Yogya jg termasuk provinsi yg PALING BAHAGIA.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Ya, krn prinsip hidup "prasojo lan sak madyo" di atas.

Kalau demikian kenyataannya, sy berpikir org Yogya tak perlu malu mendapatkan predikat provinsi TERMISKIN dari BPS. Justru sebaliknya: BANGGA.

Kenapa?

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Krn kita punya ukuran n standar sendiri utk mengukur kesejahteraan hidup kita. Tak perlu mengacu pd ukuran yg ditetapkan BPS.

Krn kita tahu ukuran n standar yg diambil BPS bersumber dari negara kapitalis-liberal-Barat yg dikembangkan oleh ahli2 di Bank Dunia, IMF, OECD, WEF, Harvard, dan sejenisnya.

Jogja memang istimewa. Proud of Yogya.

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Jadi itulah ulasan @yuswohady yang menarik, memberi alasan mengapa meski disebut sebagai provinsi termiskin namun masyarakatnya hidup dengan bahagia.***

Berita Terkait