DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Survei Indikator, 39,1 Persen Responden Sebut Kepolisian Paling Bertanggung Jawab Atas Tragedi Kanjuruhan

image
Ilustrasi, Temuan Indikator Politik Indonesia menujukkan 39,1 persen responden sebut aparat kepolisian menjadi pihak yang bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan

 

ORBITINDONESIA – Temuan Indikator Politik Indonesia menujukkan 39,1 persen responden sebut aparat kepolisian menjadi pihak yang bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers Minggu 13 November 2022.

“Dari mereka yang tahu tragedi Kanjuruhan 39,1 persen menyebut aparat kepolisian (yang paling bertanggung jawab) terutama mereka yang membawa pelontar gas air mata,”kata Burhanuddin Muhtadi.

Baca Juga: Penembakan Gas Air Mata Berlebihan Sebabkan Ratusan Orang Tewas di Kanjuruhan, Komnas HAM Minta Kapolri Tegas

Dalam survei nasional berjudul “Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI”, sebanyak 27,2 persen responden menyebut penyelenggara liga turut bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan

Selanjutnya ada 13 persen responden yang menyebut PSSI sebagai badan induk sepak bola nasional, kemudian 1,7 persen aparat TNI, 10,2 persen suporter, 1,3 persen lainnya dan 7,6 persen tidak tahu dan tidak jawab.

Dari angka responden tersebut, Burhanuddin Muhtadi katakan tidak ada pihak yang paling dominan untuk bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.

“Artinya tidak ada yang dominan meskipun paling banyak yang menyebut aparat kepolisian, tidak ada yang di atas 50 persen, “ kata Burhanuddin Muhtadi.

Baca Juga: Imbas Kanjuruhan, Borussia Dortmund Batal Ke Indonesia

Sebagai informasi, survey ini dilakukan dari 30 Oktober 2022 hingga 5 November 2022 dengan libatkan sekitar 1,220 responden.

Metode yang digunakan adalah metode multistage random samping dimana responden terpilih di wawancarai lewat tatap muka oleh pewancara yang sudah terlatih.

Untuk toleransi kesalahan atau margin of error sekitar lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Berita Terkait