DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Hadiah Nobel Fisika 2023 dan Fisika Attodetik

image
Tiga peneliti menangi Nobel Fisika 2023 terkait penelitian fisika Attodetik.

ORBITINDONESIA.COM  -Hadiah Nobel Fisika 2023 diberikan kepada tiga ilmuwan AS, Jerman, dan Swedia. Ketiganya dihargai atas berbagai eksperimen mereka yang memberi perkakas baru untuk mengukur gerak elektron dalam atom-- pada skala attodetik.

Tiga pemenang itu yakni Pierre Agostini (Ohio State University), Ferenc Krausz (Ludwig-MaximiliansUniversitat), dan Anne L'Huillier (Lund University). Tetapi apa itu Attodetik?

Attodetik sejauh ini adalah tempo terpendek yang bisa diukur manusia, yakni sepermiliar-miliar detik atau 10pangkat -18 detik.

Baca Juga: Kasus Pemerasan Ketua KPK Firli Bahuri ke Mentan Rawan Diintervensi, Kapolri Minta Ada Pengawasan Ketat

Attodetik adalah durasi yang dibutuhkan elektron bergerak dalam atom hidrogen.

Ketiga Nobelis telah bereksperimen mengukur berbagai aktivitas elektron pada durasi puluhan hingga ratusan attodetik -- semuanya di dalam atom-atom.

Di laboratorium attodetik ini terukur melalui kelebatan denyut cahaya maha singkat, 250 attodetik misalnya.

Dengan teknologi attodetik ini fisika kini memasuki era superkuantum.

Baca Juga: Persamaan Karakter Satoru Gojo dari Anime Jujutsu Kaisen Season 2 dan Killua Zoldyck di Anime Hunter x Hunter

Ke masa depan kita akan menggenggam komputer superkuantum; dan tinggal di rumah, kantor, dan gereja superkuantum.

Masalahnya mungkin, umat manusia tetap saja masih Homo sapiens yang berotak reptilian.

(Oleh: Jansen Sinamo) ***

Berita Terkait