DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Buku Paul Kennedy, Trivialisme vs Demokrasi

image
Buku karya Paul Kennedy, terkait demokrasi.

ORBITINDONESIA.COM - Saya tidak terlalu tertarik membicarakan ini dalam konteks kontestasi pemilu. Menurutku, ini menarik dan penting kalau dibicarakan dalam konteks kita bernegara.

Trivialisme (kecenderungan pada hal receh) di kalangan politisi pada dasarnya merusak demokrasi dan bahkan potensial menghancurkan negara.

Yakni ketika politisi memainkan isu receh untuk mengalihkan perhatian pada soal yang substansial dlm bernegara.

Baca Juga: Liga Inggris: Sheffield United Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Baca Juga: WHO Umumkan Wabah Covid 19 Berakhir, Bagaimana dengan Indonesia, Ini Data Terbarunya

Paul Kennedy, sejarawan Harvard, menulis kisah pasang naik dan turun kekuasaan besar: The Rise and Fall of the Great Powers (1987), tentang kehancuran imperium-imperium: dari Romawi, Usmaniyah Turki, hingga Pax-Americana.

Buku Kennedy ini banyak didiskusikan dalam konteks kemunduran Imperium Amerika, yg masih terus berlangsung sampai sekarang.

Baca Juga: Liga 1: Persib Bandung Pastikan Masuk ke Championship Series

Kemunduran itu antara lain dicirikan oleh trivialisasi tadi: ketika topik receh lebih dinikmati ketimbang topik substansial dalam diskusi publik.

Itu dipengaruhi oleh kondisi media: kecenderungan pada gosip, soap opera, dan berita sensasional/superfisial.

Baca Juga: Puisi Syaefudin Simon: Nyanyian Jangkrik di Masjid Nabawi

Baca Juga: Megawati Sampaikan Surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan ke Mahkamah Konstitusi: Semoga MK Bukan Ketok Palu Godam

Pada 1990, muncul buku berjudul: Democracy without Citizens: Media and the Decay of American Politics (Robert M Entman), bicara soal yg sama.

Kemunduran Amerika terus terjadi dan nampak pada banalitas era Donald Trump, kandidat yang populis tapi bermasalah. ***

Berita Terkait