DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Simak Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, Berawal dari berdirinya Organisasi Budi Utomo

image
Ilustrasi Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei.

ORBITINDONESIA.COM - Hari Kebangkitan Nasional akan dirayakan pada 20 Mei 2023 besok dan tentu saja mempunyai sejarahnya sendiri.

Hari Kebangkitan Nasional bisa menjadi alternatif dalam mengenang masa perjuangan kemerdekaan Indonesia agar bisa lepas dari penjajah.

Baca Juga: Liga Inggris: Sheffield United Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Hari Kebangkitan Nasional diawali dengan usulan Presiden Soekarno untuk menetapkan 20 Mei sebagai Harkitnas.

Baca Juga: Simak Sejarah Lengkap Hari Korps Veteran Cacat Indonesia yang Diperingati 19 Mei 2023

Presiden Soekarno menetapkan 20 Mei 2023 sebagai Hari Kebangkitan Nasional sekaligus sebagai penanda hari kelahiran organisasi Budi Utomo.

Baca Juga: Liga 1: Persib Bandung Pastikan Masuk ke Championship Series

Presiden Soekarno menganggap bahwa dengan berdirinya organisasi Budi Utomo adalah menjadi tonggak bergeraknya perlawanan terhadap penjajah.

Presiden Soekarno yang secara resmi menetapkan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada tahun 1948 menyampaikan jika organisasi Budi Utomo sebagai awal bangkitnya rasa nasionalisme bangsa Indonesia.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Drama Korea The Good Bad Mother Episode 8, Young Soon Putus Asa dan Ingin Bunuh Diri

Baca Juga: Megawati Sampaikan Surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan ke Mahkamah Konstitusi: Semoga MK Bukan Ketok Palu Godam

Selain didasarkan pada pentingnya pengaruh organisasi Budi Utomo, latar belakang diresmikannya Hari Kebangkitan Nasional dikarenakan rakyat Indonesia yang sedang terpecah.

Tepatnya pada 1947, ketika Belanda melakukan agresi militer sehingga membuat gejolak sosial dan politik sehingga ibu kota negara sempat dipindah ke Yogyakarta.

Kemudian pihak oposisi pemerintah yang dipimpin oleh Amir Sjarifuddin bernama Front Demokrasi Rakyat, muncul dan menjadi gabungan organisasi 'sayap kiri'.

Baca Juga: Presiden Jokowi Menikmati Libur Idulfitri Bersama Cucunya di Objek Wisata Satwa Deli Serdang

Baca Juga: Lempar Medali dan Boneka ke Penonton, Jonathan Khemdee Dilarang Tampil di SEA Games Untuk Selamanya

Tak hanya itu, pasokan beras juga sempat mengguncang sehingga menyebabkan krisis ekonomi yang memberatkan rakyat.

Kondisi ini membuat rakyat Indonesia terpecah menjadi beberapa kepentingan dan tujuan, sehingga Bung Karno harus mencari cara untuk mempersatukan rakyat lagi.

Baca Juga: Todung Mulya Lubis: TPN Ganjar-Mahfud Minta Mahkamah Konstitusi Hadirkan Kapolri Dalam Sidang PHPU Pilpres

Sehingga tercetuslah ide bahwa organisasi Budi Utomo sebagai pengingat bahwa tujuan bangsa Indonesia sama-sama bisa merdeka dan berdiri di atas kaki sendiri.

Baca Juga: Terima Ribuan Aduan Jalan Rusak, Presiden Jokowi Bergerak Cepat

Sejarah terbentuknya organisasi Budi Utomo sendiri berawal dari pertemuan antara Dr. Sudirohusodo yang merupakan alumni STOVIA (School tot Opleiding van Indlendsche Artsen) dengan Dr Soetomo dan Soeradji.

Baca Juga: Sidang Komite Disiplin PSSI: Persita Tangerang, Persebaya Surabaya, PSS Sleman Didenda Seratusan Juta

Pertemuan mereka adalah untuk membahas bagaimana caranya untuk meningkatkan kecerdasan bangsa dan bisa melawan penjajah.

Dari pertemuan ini lahirlah “Perkumpulan Boedi Oetomo” yang menggagas perlawanan kepada penjajah.

Baca Juga: Komplotan Pencurian Kendaraan Bermotor di Jakarta dan Sekitarnya Ini Jual Hasil Curian ke Penadah di Lampung

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Meskipun tidak secara aktif di dunia politik, organisasi Budi Utomo sukses menggelorakan semangat nasionalisme rakyat Indonesia dalam melawan penjajah.

Salah satu perubahan yang berhasil digerakan oleh organisasi Budi Utomo adalah mengubah perlawanan bangsa Indonesia tadinya dengan benturan fisik menjadi perjuangan diplomasi.

Dalam perjalanannya organisasi Budi Utomo memiliki semboyan dan prinsip yang dianut oleh para anggota pergerakannya.

Baca Juga: DKI Jakarta Temukan Ratusan Penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul tidak Sesuai Data

Baca Juga: NAH, Mahfud MD akan Terus Mengawal Perkara Johnny G. Plate

Organisasi Budi Utomo mengusung semboyan "Biar lambat asal selamat daripada hidup sebentar mati tanpa bekas."

Semboyan ini memiliki makna filsafat seperti Pohon Beringin.

Baca Juga: Hasil Rapat Rekapitulasi, KPU RI Sahkan Prabowo-Gibran Unggul di Kalimantan Barat

Meski tumbuhnya lambat, semakin lama semakin besar, kokoh, dan rindang.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Masuk Manado, Nama Nasaruddin Umar Disingung

Organisasi Budi Utomo juga memiliki bentuk kepengurusan sebagai berikut:

Baca Juga: KBRI Tokyo Kawal Penanganan 20 Warga Indonesia Anak Buah Kapal Jepang Fukuei-Maru yang Kandas di Izu

Ketua: R Soetomo
Wakil Ketua: M Soelaiman
Sekretaris I: Soewarno
Sekretaris II: M Goenawan Mangoenkoesoemo
Bendahara: R Angka.

Dengan mengenang dan merayakan Hari Kebangkita Nasional, rakyat Indonesia dapat kembali memaknai semangat para pendiri organisasi Budi Utomo dalam mencerdaskan bangsa Indonesia.***

Dapatkan informasi menarik lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News.

Berita Terkait