DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Satrio Arismunandar: Ada Kesamaan Tantangan Antara Visi Jayapura Emas 2030 dan Indonesia Emas 2045

image
Dr Satrio Arismunandar tentang visi Jayapura Emas 2030 dan Indonesia Emas 2045.

ORBITINDONESIA.COM - Ada kesamaan tantangan antara visi Jayapura Emas 2030 dan Indonesia Emas 2045, yaitu bagaimana menciptakan kesatuan pandangan dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat supaya bisa maju. Hal itu dikatakan doktor filsafat dari Universitas Indonesia, Satrio Arismunandar.

Satrio Arismunandar mengomentari webinar Menuju Jayapura Emas 2030. Ada buku tentang gagasan itu yang ditulis oleh aktivis sosial John Manangsang Wally. Webinar itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai penulis senior Denny JA.

Webinar yang dikomentari Satrio Arismunandar itu menghadirkan John Manangsang Wally, yang juga mantan Direktur RSUD Abepura. Diskusi itu dipandu oleh Amelia Fitriani dan Victor Manengkey, dan berlangsung di Jakarta, Kamis malam, 18 Mei 2023.

Baca Juga: Palyoff Olimpiade 2024: Indonesia Sudah Tiba di Paris

Baca Juga: Final Liga Champions Pertama Bagi Erling Haaland, Manchester City Lolos Usai Perdayai Real Madrid

Satrio Arismunandar memaparkan, dalam buku Jayapura Emas 2030 karya John Manangsang Wally, diungkap berbagai problem dan tantangan krusial yang dihadapi Papua umumnya, dan Kabupaten Jayapura khususnya, untuk bisa bergerak maju.

Ada kasus konkret berupa masa-masa sulit menjelang pelaksanaan PON XX dan Peparnas XVI 2021 di Kabupaten Jayapura, yang dihadapkan dengan persoalan pandemi Covid-19. Serta, adanya eskalasi aksi demo terkait masalah banjir bandang dan tanah longsor di Sentani.

Baca Juga: Hamid Awaludin: Hamas Minta Mantan Wapres RI Jusuf Kalla Memediasi Upaya Akhiri Konflik di Palestina

Perlu kesatuan cara pandang, cara pikir, dan juga cara kerja, untuk mencapai satu tujuan. Yakni, bagaimana membangkitkan masyarakat. “Perlu kejelasan gagasan dan cara pencapaian, untuk menghindarkan tabrakan atau friksi yang tidak produktif,” tutur Satrio.

Baca Juga: SEA Games 2023: Media Asing Soroti Pertandingan Antara Indonesia Melawan Thailand

“Diperlukan kerja keras dan revolusi mental yang mendasar untuk mencapai visi Jayapura Emas 2030. Hal itu tidak bisa dicapai dengan santai-santai atau gaya yang biasa-biasa saja,” tegas Satrio.

Baca Juga: KAMPUZ, Komite Aliansi Mahasiswa Anti Amerika dan Israel Ajak Semua Civitas Academica Dukung Palestina

Sedangkan mengenai visi Indonesia Emas 2045, Satrio memandang, Indonesia harus bekerja keras untuk lepas dari perangkap pendapatan menengah (middle income trap), untuk menjadi negara maju.

Jebakan pendapatan menengah adalah fenomena ekonomi, yang mengacu pada kesulitan yang dihadapi banyak negara dalam transisi dari tingkat pendapatan menengah ke tingkat pendapatan tinggi.

Ini ditandai dengan periode pertumbuhan ekonomi yang stagnan dan perjuangan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di luar ambang pendapatan tertentu.

Baca Juga: PBB Kecam Pelanggaran Kebebasan Pers oleh Israel Terkait Penutupan Kantor Lokal Al Jazeera di Yerusalem

Baca Juga: SEA Games 2023: Media Vietnam Sebut Final Indonesia Melawan Thailand Paling Kotor Sepanjang Masa

Untuk mengatasi ini, kata Satrio, negara perlu menerapkan reformasi yang komprehensif dan terarah. Ini dapat mencakup investasi dalam pendidikan dan sumber daya manusia. “Membangun tenaga kerja yang terampil dan mudah beradaptasi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” lanjutnya.

“Juga, mempromosikan inovasi dan adopsi teknologi, meningkatkan tata kelola dan kualitas kelembagaan, meningkatkan infrastruktur, dan mendiversifikasi ekonomi,” tambah Satrio. ***

Baca Juga: Klasemen Formula 1: Max Verstappen Pimpin Klasemen Usai GP Miami

Silakan simak berita lain ORBITINDONESIA.COM di Google News.

Berita Terkait