DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Malas Bergerak, Fatcha Nuraliyah Kementerian Kesehatan: 34,1 Persen Orang Indonesia Idap Darah Tinggi

image
Ilustrasi tekanan darah tinggi atau hipertensi.

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, jumlah pengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia telah mencapai 34,1 persen atau 70 juta lebih penduduk berdasarkan survei nasional pada tahun 2018.

“Hipertensi adalah salah satu penyebab kematian terbesar di negara kita. Bapak Menteri Kesehatan sebelumnya juga sudah menyampaikan bahwa setiap tiga orang ada satu pengidap hipertensi,” kata Ketua Tim Kerja Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Kemenkes Fatcha Nuraliyah dalam webinar: Cegah dan Kendalikan Hipertensi untuk Hidup Sehat Lebih Lama yang diikuti secara online di Jakarta, Selasa 6 Juni 2023.  

Fatcha menuturkan, berdasar data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, pengidap hipertensi sebanyak 36,80 persen berjenis kelamin perempuan dan 31,3 persen laki-laki.

Baca Juga: Hampir Separuh Jemaah Haji Indonesia Lansia, Kemenkes Wanti Wanti Demensia, Apa Itu

Bila dirinci berdasarkan tingkat pendidikannya, sebesar 51,55 persen pengidap hipertensi tidak atau belum pernah bersekolah.

Kemudian 46,25 persen tidak tamat SD, lalu 39,99 persen tamat SD, 29,07 persen tamat SLTP/MTs, 25,92 persen tamat SLTA/MA, dan 28,30 persen lainnya tamat DI/D2/D3/PT.  

Dari tren usia, jumlah pengidap hipertensi didominasi oleh usia 75 tahun ke atas yang mencapai 69,50 persen.

Namun, jumlah pada usia 25-34 tahun perlu diperhatikan karena sudah menyentuh 20,10 persen dan pada usia 35-44 tahun mencapai 31,60 persen.

Baca Juga: Menyebabkan Kematian, Apakah Penyakit Rabies pada Manusia Bisa Sembuh, Lakukan Ini Jika Kamu Terinfeksi

“Penyakit hipertensi di Indonesia berdasarkan riset 2018, bisa dianalogikan dari setiap 10 orang ada tiga orang yang hipertensi,” ungkapnya.

“Dari tiga penyandang itu, hanya ada satu orang yang berobat teratur, jadi berobat teratur belum juga tekanan darahnya turun menjadi normal,” ujarnya.

Fatcha menyayangkan pengidap hipertensi yang jumlahnya tinggi itu, dikarenakan oleh pola hidup yang kurang sehat seperti mengonsumsi tinggi gula, garam, dan lemak (GGL) melebihi batas normal.

Selain itu, pengidap hipertensi umumnya kurang bergerak atau berolahraga dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Tak Hanya Anjing, Penularan Rabies Juga Bisa Terjadi Pada Hewan Ini, Yuk Kenali Cirinya Agar Tak Terinfeksi!

Fatcha menganjurkan masyarakat untuk mulai membiasakan menerapkan batas konsumsi gula hanya empat sendok makan/orang/hari.

Kemudian untuk asupan garam adalah satu sendok teh/orang/hari. Sedangkan anjuran asupan lemak yakni lima sendok makan/orang/hari.

Hal lain yang dirinya sarankan kepada masyarakat yaitu mulai rutin membiasakan berolahraga ringan setidaknya 15 hingga 20 menit per hari, sebagai bentuk pencegahan.

“Jangan lupa juga dengan berobat teratur.” ***

Berita Terkait